In House Training, Kadis Pendidikan NTT Jelaskan Proses KBM di Masa New Normal

0
285
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Benyamin Lola ketika membuka kegiatan In House di SMA Negeri 5 Kupang

NTT-News.com, Kupang – Pembukaan in House Training di SMA Negeri 5 Kota Kupang, Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Benyamin Lola, jelaskan perbedaan Penerapan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pada Tahun 2020-2021 dimasa tantangan New Normal Baru Sesuai situasi Covid-19 ini Pada Senin (13 /07/2020)

Usai membuka kegiatan In House Training di SMA N 5 Kota Kupang, Benyamin menjelaskan, Proses pendidikan dalam masa baru ada perbedaan perlakuan untuk wilayah yang masuk dalam zona hijau, kuning dan merah.

“Untuk zona hijau, itu bisa dilakukan tatap muka, tetapi secara terbatas yang mana ada aturan-aturannya. Kemudian untuk zona kuning, dan merah itu tidak diperkenankan pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Benyamin menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka yang dimaksudkan pada zona hijau itu juga ada pembatasan, yang mana pembatasannya maksimal 50 persen jumlah kelas yang hadir.

“Hal ini sebagai upaya agar kita bisa menerapkan protokol kesehatan. Baik itu jarak fisik maupun jarak sosial yang memungkinkan untuk tidak terjadinya proses penularan. Kalau seandainya ada warga belajar atau warga sekolah yang mungkin terinfeksi tetapi masuk kategori orang tanpa gejala. Maka bisa dihindari atau diputus mata rantainya dalam proses penularan Covid-19,” jelasnya.

Sedangkan untuk zona kuning, oranye dan merah, lanjutnya, akan diperlakukan sama dimana proses pembelajaran tetap dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau diluar jaringan tergantung kesiapan sekolah dalam hal ini kondisi guru serta siswa.

“Jadi kalau guru dan siswa pembelajarannya memungkinkan untuk daring maka prosesnya dilakukan secara daring. Tapi kita tidak paksakan untuk semua siswa itu harus daring kalau kondisinya tidak memungkinkan untuk daring,” ungkapnya

Harapan Benyamin Dalam proses ajaran Kegiatan Belajar Mengajar agar Lebih baik lagi dari tahun 2020 dan 2021. “Semoga Covid-19 ini cepat Berlalu,” jelasnya.

Kepala SMAN 5 Kupang, Veronika Wawo, S. Pd,M.Pd kepada media ini mengatakan bahwa untuk SMA N 5 sudah sangat siap menghadapi perbedaan penerapan KBM di masa Normal baru ini.

“SMA N 5 sendiri dari bulan Maret 2020 sejak pandemi covid-19 ini melanda, proses pembelajaran yang dipakai adalah dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran untuk SMA 5 menggunakan aplikasi WA google forms dan itu sudah dilakukan selama Masa Dirumahkan siswa,” ungkapnya.

Menurut Veronika, banyak aplikasi yang ditawarkan kepada sekolah. Akan tetapi untuk aplikasi masih harus dipelajari lagi agar bapak ibu guru juga mengerti lebih dahulu. Tujuannya agar dalam menggunakan aplikasi tidak terjadi tumpang tindih antara berbagai aplikasi yang ada sekarang ini.

Lebih lanjut, Veronika mengatakan, di SMAN 5 juga metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah berbentuk video. Yang mana pemanfaatannya untuk pembelajaran bagi peserta didik.

Bapak ibu guru harus membuat video sesuai dengan proses KBM dan proses pembelajaran yang diberikan lalu guru mengirimkan video pembelajaran kepada peserta didik agar pembelajaran berjalan efektif.

Kendala yang muncul sejak dijalankan sistem pembelajaran daring, ungkapnya, masih soal kuota internet untuk siswa karena banyak yang tinggal dengan penampung atau keluarga.

“Ujian akhir semester kemarin untuk kelas XI dan XII kita bagikan kuota pulsa internet Rp 100.000 dengan menggunakan dana BOS. Kami Bantu siswa-siswi Dalam Proses Ujian dilakukan selama satu minggu dan siswa menggunakan google forms dan hasilnya baik Semua,” tutupnya Veronika.

Penulis : Rafael

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini