Hore! Bank NTT Batal Jadi BPR Setelah Teken SHA dengan Bankjatim

0
27
Pimpinan Bank NTT dan Bank Jatim serta Pemerintah daerah NTT dan Jawa Timur usai menandatangi SHA Bank NTT dan BankJatim

NTT-News.com, Surabaya – Teka-teki Bank NTT yang kekurangan modal inti untuk menjadi bank umum akhirnya terjawab sudah, berkat kerjasama dan perjuangan para punggawa Bank NTT yang dinahkodai Plt. Direktur Utama Yohanes Landu Praing mampu meyakinkan manajemen bankjatim sehingga resmi melakukan MoU Shareholder Agreement atau SHA berkaitan dengan Kelompok Usaha Bank atau KUB.

Penandatangan nota kesepahaman antara Bank NTT dan bankjatim ini berlangsung menjelang akhir tahun 2024 tepatnya pada Senin 16 Desember 2024. Acara penting ini dihadiri oleh masing-masing petinggi kedua bank tersebut dan disaksikan oleh masing-masing pejabat pemerintah daerah NTT dan Jawa Timur.

Untuk itu, Bank NTT resmi menjadi bank keempat yang berproses KUB dengan bankjatim. Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement/ SHA) di Kantor Pusat Bank Jatim.

Baca Juga: Tahun 2025 , BBWS NT II Akan Pasang CCTV di Seluruh Area Pembangunan Infrastruktur Proyek

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto.

Selain penandatanganan Shareholder Agreement, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Plt. Direktur Utama Bank NTT Yohanis Landu Praing.

Turut hadir juga menyaksikan penandatanganan tersebut Pj Sekda Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono, jajaran Komisaris serta Direksi bankjatim dan Bank NTT.

Bobby Soemiarsono menyampaikan, Pemprov Jatim terus berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada KUB.

Baca Juga: Bank NTT Resmi Dapat Penerbitan KKI, Transaksi Keuangan Lebih Mudah dan Transparan

Pihaknya siap bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik, memberikan insentif bagi sektor – sektor yang membutuhkan, serta terus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

”Penandatanganan Shareholders Agreement pada hari ini menandai langkah penting dalam sejarah kedua bank. Pasca penandatanganan SHA, induk KUB dalam hal ini bank jatim bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Bank NTT telah memiliki visi yang sama untuk bersama-sama membangun, memperkuat, dan meningkatkan peran BPD, khususnya untuk mendukung jalannya transaksi keuangan daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” paparnya.

Menurut Bobby, KUB dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah. Baik itu dalam pembiayaan proyek infrastruktur, pemberdayaan ekonomi daerah, hingga meningkatkan akses layanan keuangan kepada masyarakat.

”Perjanjian SHA yang kita tandatangani hari ini dengan Bank NTT merupakan bukti kesepakatan kita bersama untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang. Lewat perjanjian ini, kita berharap bisa bersama-sama meningkatkan kualitas layanan perbankan dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap pembangunan ekonomi daerah,” ungkapnya.

Baca Juga: ASN Perlu Tahu Ini, Kredit Multiguna di Bank NTT Proses Cepat dan Mudah Didapatkan

Busrul Iman juga mengatakan, KUB adalah momentum yang bagus bagi kedua belah pihak untuk saling menguatkan. Penguatan-penguatan itu tidak hanya dari sisi kelembagaan atau struktur saja, tetapi juga penguatan business model. Lewat penandatanganan SHA ini, pihaknya berharap kedua belah pihak mempunyai komitmen kuat untuk membangun dan mengembangkan potensi ekonomi daerah masing-masing.

”Kolaborasi ini penting bagi BPD untuk berinovasi dan bertransformasi agar mampu bersaing di tengah ketatnya industry perbankan. Bankjatim akan terus melakukan inisiatif strategis dan berbagi pengalaman dengan seluruh anggota KUB demi kemajuan bersama. Karena sekarang bisnis itu tidak cukup hanya tumbuh secara linier, tetapi juga harus tumbuh secara eksponensial. Sama halnya dengan bank. Melalui KUB ini, kami juga ingin tumbuh tidak hanya organik, tetapi juga unorganik,” terangnya.

Busrul menegaskan, penandatanganan SHA dengan Bank NTT ini adalah sebuah tahap untuk memenuhi POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

”Setelah SHA ini, kami akan melakukan due diligence mulai dari sisi legalitas, perpajakan, dan lain-lain. Kemudian dalam hal penyertaan modal, kami juga akan setorkan Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar kepada Bank NTT,” terangnya.

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh bankjatim, Busrul berharap kerjasama ini member manfaat signifikan bagi kedua bank, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat. Sebab, masih banyak bidang dalam layanan perbankan, digitalisasi, hingga remitansi yang bisa disinergikan.

Baca Juga: Bank NTT Terima Penghargaan Paritrana Award Peringkat 1 Tingkat Propinsi NTT

”Semangat KUB adalah semangat kolaborasi. Kami berharap dapat berbagi infrastruktur dan pengalaman agar pelaksanaan kerjasama lebih efisien. Sinergi antara bankjatim dan Bank NTT ini menjadi harapan kita bersama untuk membangkitkan semangat yang baru memasuki tahun 2025 dengan lebih optimis sehingga mampu memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing-masing,” tutur Busrul.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemprov Jawa Timur dan bankjatim karena telah diberi kesempatan untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam bentuk KUB.

”Ini merupakan momen berharga buat kami dan Bank NTT. Kami akan belajar banyak ke bankjatim. Dalam sinergitas ini, kami tidak ingin hanya berkolaborasi dalam hal pemenuhan modal inti yang dipersyaratkan oleh OJK saja. Tetapi kami juga ingin sharing knowledge, sharing SDM, dan sharing best practice. Sebab, bankjatim adalah sebuah BPD yang cukup kuat dengan modal inti yang cukup besar. Di dalamnya banyak tenaga – tenaga professional. Sehingga Kami yakin itu akan memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan Bank NTT,” tegasnya.

Plt. Direktur Utama NTT Yohanis Landu Praing menuturkan, kolaborasi dan sinergitas ini sangat baik dan luar biasa untuk Bank NTT. Karena bukan saja dalam penguatan SDM, tetapi juga dalam tata Kelola, mitigasi resiko, serta pengembangan-pengembangan IT.

”Sudah kita ketahui bersama bahwa bankjatim sangat berpengalaman di bidang IT dan UMKM. Itu nanti yang akan kita sinergikan. Selain itu, saat ini Bank NTT sudah menjadi Bank Devisa sehingga nanti bisa kolaborasi dengan bankjatim dalam hal remittance dengan harapan remitansi kami kedepannya bisa memiliki nilai tambah. Kami akan mengikuti langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh bankjatim” ucapnya. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini