NTT NEWS.COM, Oelamasi – Menyedihkan memang ketika terhempas ditelinga, ruangan belajar ibarat pasar yang dijadikan tempat berdagang. Ini nyataa, sejumlah guru di Sekolah Dasar Inpres (SDI), Tarus I (satu), memanfaatkan ruangan kelas sebagai tempat berdagang.
Keadaan seperti ini pasti akan turut mengganggu konsentrasi belajar para siswa yang notabenenya anak-anak yang masih akrab dengan jajanan. Jika dijual dalam kelas maka besar kemungkinan konsentrasi mereka terfokus pada jajanan.
Menyedihkan juga, Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang terbilang cukup tersohor di Desa Mata Air, Ibu Kota Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Belum lama ini, sekolah tersebut pernah mengharumkan nama kecamatannya ditingkat Kabupaten dengan sejumlah penghargaan, namun, bisa jadi penghargaan itu akan pudar oleh salah tempatnya beberapa oknum guru yang berjualan dalam kelas.
Intinya, tempat yang sebenar diperuntukan bagi setiap anak didik untuk mengeyam ilmu pendidikan telah dimaanfaatkan segilintir guru kelas untuk berjualan, Es, Jagung Goreng, Coklat, serta makanan ringan lainnya.
Demikian aktifitas yang berhasil dihimpun media ini, ketika bertandang ke sekolah itu beberapa waktu lalu. Saat itu, beberapa anak di sekolah itu, dengan polos, mengakui masalah tersebut, bahkan mereka mengisahkan kebenaran akan perbuatan guru-guru berjualan di kelas telah berlangsung cukup lama.
“Ia kaka, ada guru yang biasa jual, jagung, Es, colklat. Ada juga yang sudah jual cukup lama,” Aku jujur salah satu siswa yang dibenarkan sejumlah siswa-siswi lainnya di seputaran sekolah itu.
Terpisah, sang Kepala sekolah, Orygenes Lakalo yang biasa disapa Ory, terkesan masih manampik seakan tidak mengetahui perbuatan dari segelintir bawahannya, namun diakui bahwa masalah tersebut merupakan persoalan sekolah.
“Itu saya tidak tahu secara persis kaka, kalaupun betul ada itu masih masalah internal sekolah,” Jawab tertutup Ory Via telepon gemgam Rabu (02/12) petang. (George)