Guru Perempuan SDI Naimata Aniaya Siswa Hingga Pingsan

0
204
Ilustrasi Siswa dan Guru
Ilustrasi Siswa dan Guru

NTT-NEWS.COM, Kupang – Guru Perempuan, Keitza Yamima Kadja yang bekerja sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Naimata, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa Kota Kupang, menganiaya Sandi, salah satu siswa di sekolah itu hingga pingsan.

Akibat dari penganiayaan yang dilakukan Keitza, kini Sandi harus dirawat di RSB Kupang. Sandi yang ditemui di RS Bhayangkara Kupang, Kamis (22/10) mengatakan kejadiannya, sekitar pukul 10.00 wita di ruang kelas.

Dijelaskan Sandi, saat itu dirinya hendak keluar dari ruang kelas untuk membuang air kecil, Keitza yang berstatus guru honor itu langsung menamparnya sebanyak tiga kali. “Saya dipukul 3 kali di bagian kepala hingga sandar ditembok dan langsung pingsan,” kata Sandi.

Karena pingsan, lanjut Sandi, dirinya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Namum, ketika dirinya usai dipukuli, Keitza langsung meninggalkan dirinya.

Krispina Nule, orang tua Sandi yang juga ditemui di RS Bhayangkara Kupang menjelaskan, dirinya mengetahui jika anaknya dipukul hingga pingsan dari salah satu keluarganya. “Waktu kami dengar Sandi dipukul, kami langsung mendatangi sekolah. Namun, di sekolah anaknya sudah di bawah ke RS Angkatan Udara Penfui,” ujarnya.

Karena anaknya sudah di RS Angkatan Udara Penfui, tambahnya, dirinya langsung bergegas menuju RS Angkatan Udara Penfui. Setibanya di sana, katanya, dokter merekomendasikan agar anaknya untuk dirawat lagi. Karena itu dia langsung membawa anaknya menuju RS Bhayangkara Kupang untuk dirawat lebih lanjut.

Kepala sekolah SDI Naimata, A. Fora yang dihubungi pertelepon membantah jika guru itu menampar Sandi sebanyak 3 kali. Sesuai pengakuan guru itu, Sandi hanya dipukul hanya sekali saja. “Saya tanya gurunya cuman pukul 1 kali bukan 3 kali. Saat itu juga Sandi sedang demam juga,” kata Fora.

Terkait dengan kejadian itu, tambah Fora, pihaknya telah meminta keluarga Sandi untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Bahkan dirinya meminta agar guru tersebut untuk menanggung seluruh biaya pengobatan Sandi selama di RSB Kupang. (lm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini