Kupang, Ntt-news.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kunjungan 20 orang fellow dari komunitas The Equity Initiative, yang berasal dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara dan China. Pertemuan berlangsung hangat di ruang rapat Kantor Gubernur NTT, pada Selasa (5/8/2025).
Turut mendampingi Gubernur NTT yakni Kepala Bapperida dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi dan rasa gembira atas kehadiran para fellow yang memiliki komitmen kuat dalam membangun kesehatan dan kesetaraan di kawasan Asia. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menghadapi tantangan bersama, terutama masalah stunting yang masih menjadi isu serius di berbagai wilayah, termasuk di NTT.
“Stunting itu bicara tentang masa kini dan masa depan bangsa. Kita mengurus masa kini agar generasi hari ini tumbuh sehat, dan pada saat yang sama mempersiapkan masa depan yang lebih kuat. Hal paling penting dalam mengatasi stunting adalah kerja sama dan kolaborasi. Tidak bisa sendiri-sendiri,” ujar Gubernur.
Provinsi NTT saat ini terus menunjukkan kemajuan dalam penurunan angka stunting, meskipun belum sepenuhnya mencapai target nasional. Berbagai program telah digencarkan oleh Pemerintah Provinsi, termasuk penguatan layanan kesehatan ibu dan anak, penyediaan gizi seimbang, serta pelibatan aktif masyarakat dan tokoh lokal. Gubernur juga menjelaskan berbagai keputusan politik strategis yang telah diambil untuk memastikan keberlanjutan program penurunan stunting di seluruh wilayah NTT.
Sesi dialog antara Gubernur dan para fellow berlangsung interaktif. Para peserta menunjukkan minat tinggi untuk memahami latar belakang sosial, budaya, dan geografis NTT yang turut mempengaruhi penanganan stunting di daerah. Mereka juga saling bertukar pengalaman terkait pendekatan yang digunakan di negara masing-masing dalam mengatasi stunting, termasuk inovasi berbasis komunitas dan pembiayaan kesehatan yang adil.
The Equity Initiative adalah komunitas kepemimpinan kesehatan lintas negara yang berfokus pada kesehatan dan keadilan sosial di kawasan Asia Tenggara dan China. Setiap tahun, program ini menjaring fellow dari berbagai latar belakang, baik itu dokter, pembuat kebijakan, aktivis sosial, akademisi, dan profesional lainnya untuk bersama-sama mengikuti serangkaian pelatihan, kunjungan lapangan, serta dialog strategis dalam upaya memperkuat kepemimpinan di bidang kesehatan masyarakat. Inisiatif ini didukung oleh China Medical Board dan The Atlantic Philanthropies.
Kunjungan para fellow ke NTT dijadwalkan berlangsung dari 5 hingga 7 Agustus 2025. Selain berdialog dengan Gubernur dan jajaran pemerintah provinsi, para peserta akan melakukan kunjungan langsung ke masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi yang menjadi fokus intervensi program penanganan stunting. Mereka dijadwalkan untuk menyaksikan secara langsung kondisi anak-anak dengan stunting, bertemu dengan kader posyandu, tenaga kesehatan, serta warga penerima manfaat program.
Fokus utama kunjungan ini adalah untuk mempelajari lebih dalam kebijakan-kebijakan publik, mekanisme kolaborasi lintas sektor, serta pelibatan masyarakat akar rumput dalam upaya penurunan stunting yang berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi NTT menyambut baik kunjungan ini sebagai kesempatan berharga untuk memperluas jejaring kerja sama internasional dan memperkuat posisi NTT sebagai laboratorium sosial pembangunan kesehatan berbasis kolaborasi.***