HukrimNews

Ditetapkan Tersangka, Soleman Radja Lantik Rektor Baru

×

Ditetapkan Tersangka, Soleman Radja Lantik Rektor Baru

Sebarkan artikel ini
Antonius Katto, Rektor PGRI versi Yayasan PGRI NTT

NTT-NEWS.COM, Kupang – Bareskrim Polri telah resmi menetapkan Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Tinggi (YPLP PT) PGRI Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Soleman Radja resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait laporan Ketua yayasan PGRI Pusat tentang penggunaan logo PGRI dan atribut lainnya tanpa seijin pihak pusat.

Tetapi hari ini Rabu 24 Juni 2015 Ketua yayasan yang telah meneterima surat penetapan dirinya sebagai tersangka pada Selasa 23 Juni 2015, masih melantik ulang Antonius Katto sebagai Rektor PGRI versi Yayasan PGRI NTT dan beberapa pejabat lainnya.

“Saya melantik rektor baru dan pejabat di Universitas PGRI ini untuk menyelamatkan para mahasiswa yang ada, jadi biar kita kuliah di bawah pohon juga tidak apa-apa,” kata Soleman Radja, Rabu 24 Juni 2015.

Ditanya soal gedung perkuliahan mahasiswa dan tempat berkantor rektor dan para pejabat yang Ia lantik, Soleman berdalih bahwa tempat perkuliahan telah disiapkan. Soal dimana tempatnya, Soleman tidak menyebutkan secara deteil bahkan masih ragu-ragu.

“Kita bisa melakukan perkuliahan dimana saja, mau dibawah pohon juga bisa, asalkan nasib anak-anak sebagai mahasiswa dapat diselamatkan,” katanya.

Soal dirinya yang ditetapkan sebagai tersangka, Soleman mengaku siap untuk mengikuti semua proses hukum yang ada. Dan untuk memenuhi panggilan Bareskrim Polri Soleman radja segera ke Jakarta.

Untuk diketahui juga, Antonius Katto sebelumnya telah dilantik oleh Soleman Radja menjadi Rektor Universitas PGRI NTT di Kupang, pada akhir tahun 2013 lalu. Sehingga pelantikan pada Kamis (24/6) merupakan yang kedua kalinya.

Sementara Rektor Universitas PGRI NTT di Kupang versi pengurus besar Yayasan PGRI pusat, Samuel Haning yang dihubungi wartawan, mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk berkomentar soal pelantikan rektor baru versi Yayasan PGRI NTT.

“Nanti kalau Yayasan PGRI pusat datang kami hubungi untuk meminta komentarnya ya,” kata Haning kepada awak media di Gedung Rektorat PGRI NTT. (rey)

Respon (1)

  1. Sebagai mahasiswa semester akhir.. saya sangat berharap agar kisruh yg terjadi cepat diselesaikan agar nasib dan masa depan segenap mahasiswa dpt terselamatkan dan untuk mentudahi dilema di hati mahasiswa manakala ada dua kubuh yg sama2 mnjalankan perkuliaha yakni kmpus versi yayasan dan rektorat . Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *