Dira Tome Nyatakan “Perang” Lawan Judi dan Kemiskinan

0
219
Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome Didampingi Camat Raijua
Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome Didampingi Camat Raijua
Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome Didampingi Camat Raijua

NTT-News.com, Raijua – Bupati Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marthen Dira Tome menyatakan “perang” melawan perjudian dan kemiskinan di Kabupaten yang dipimpinnya itu.

Menurutnya, Judi menjadi sumber malas orang bekerja untuk kesejateraan hidupnya, dan pada akhirnya akan terus jatuh miskin, dan judi bukan sebuah alasan tradisi orang Sabu serta kemiskinan juga bukanlah julukan yang baik untuk suatu daerah.

“Kalau alasannya urusan adat yang disertai dengan judi harus dilawan, tidak boleh ritual adat dibalut dengan judi, kalau ritual adatnya hanya untuk satu hari, maka cukup sehari, tidak boleh ditambah-tambah dan akhirnya mengumpul massa untuk judi,” tegas Dira Tome di Kantor Camat Raijua, Rabu 17 Agustus 2016.

Ditegaskan pula bahwa judi bukanlah salah satu tradisi yang harus dipelihara, karena praktek judi tersebut menimbulkan orang malas bekerja, dan ketika malas bekerja kemiskinan pun akan dialami.

“Persoalan ini harus dipikirkan. Dan kami punya prinsip, tidak boleh ada kemiskinan di Sabu Raijua, stop judi dan harus fokus kerja, lapangan kerja sudah terbuka, bisa jadi petani rumput laut, kerja garam dan lain-lain,” tandasnya.

Selain judi, dia sampaikan bahwa lapangan kerja juga menjadi dalang kemiskinan, tetapi pada saat ini, katanya, sudah banyak lapangan kerja yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua.

“Untuk menyerap tenaga kerja di Sabu Raijua, Pemda telah membangun sejumlah pabrik. Kehadiran pabrik punya banyak manfaat. Selain memanfaatkan potensi yang ada, tenaga kerja mampu diserap, serta peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). PAD awalnya hanya Rp 320 juta, tapi sekarang mulai naik jadi Rp 32 Milyar,” paparnya.

Bupati dua periode yang digadang-gadang menjadi calon Gubernur NTT karena tindakan tegas dan inovatifnya, berharap agar kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan tetap mendukungnya membuat sesuatu yang lebih baik dari apa yang dipikir orang lain.

“Kalau masih ada tindakan perjudian, saya minta kepada Polisi untuk menindak tegas para pelaku. Ritual adat harus diminimalisir jika itu berbalut judi. Saya juga tau adat, tapi bukan dengan judi. Itu tidak baik,” kilahnya. (rey)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini