NTT-News.com, Larantuka – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi termiskin ke-3 di Indonesia setelah Papua dan Papua Barat. Status sebagai propinsi miskin ini sangat bertolak belakang dengan potensi yang ada di Bumi Flobamora.
Nusa Tenggara Timur memiliki potensi dan kekayaan alam yang sangat luar biasa dan semua potensi yang ada sesungguhnya dapat merubah stigma orang dari luar terhadap NTT. Demikian hal ini disampaikan Marthen Dira Tome dalam tatap muka bersama masyarakat Kabupaten Ende, Rabu (28/9/2016).
Menurut Dira Tome yang juga saat ini menjabat sebagai Bupati Sabu Raijua, periode ke 2 bahwa pelabelan NTT sebagai propinsi miskin sangat tidak wajar, karena NTT sangat kaya raya dengan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam, hanya tergantung bagaimana cara mengelolanya.
Sebagai Bupati yang dipercayakan masyarakat Sabu Raijua sejak tahun 2010, Marthen Dira Tome telah menunjukkan kebolehannya mengubah Kabupaten Sabu Raijua yang sebelumnya merupakan kabupaten termiskin di NTT, menjadi kabupaten yang mulai tumbuh geliat perekonomian warganya.
Kepemimpinan Marthen Dira Tome telah mampu mengangkat Pendapat Asli Daerah kabupaten Sabu Raijua Yang sebelum masa kepemimpinannya hanya Rp 300 juta lebih menjadi Rp 32 milyar rupiah saat ini.
Dengan keberhasilan yang dicapainya serta menelusuri potensi-potensi yang ada di NTT, maka Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome termotivasi untuk memimpin NTT dan siap bertarung pada Pemilihan Umum Kepala Daerah NTT 2018 mendatang.
“Kita Hidup di Bumi yang kaya raya dengan potensi-potensi yang sangat luar biasa, namun kita tidak mampu memanfaatkanya, oleh karena itu sambil memanfaatkan potensi yang ada, saya kemudian termotivasi untuk membawa NTT menjadi lebih baik dan bermartabat ke depan,” tutup Sang Heroik NTT ini. (vm)