
NTT-News.com, Kupang – Walikota Kupang Jefri Riwu Kore, yang mengaku mendapat informasi melalui chatting via Facebook dan whatsApp soal adanya sekolah negeri berdinding kayu (bebak) di wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, langsung disamnginya.
Sebelumnya, beberapa masyarakat di daerah yang Ia pimpin itu menyampaikan bahwa di wilayah yang Ia pimpin itu ternyata masih ada sekolah berdinding kayu. Sehingga pada, Jumat, 2 Februari 2018 Jefri Riwu Kore melakukan sidak ke Sekolah tersebut. Sekolah itu bernama Sekolah Dasar (SD) Negeri Tenau, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak Kota Kupang.
Walikota yang dikenal sebutan Walikota Sidak ini ketika tiba di lokasi langsung disambut oleh beberapa guru dan pegawai yang ada di sekolah itu. Pada saat itu, Ia menyatakan bahwa pendidikan adalah prioritas dirinya sejak dilantik 5 bulan lalu. Sehingga berbagai terobosan dirinya akan lakukan demi perbaikan kualitas, sarana dan pra sarana pendidikan.
“Sejak saya dilantik, saya komitmen membangun pendidikan di daerah ini, oleh karena itu dari segi kenyamanan belajar maupun upaya-upaya pemberian beasiswa, akan saya lakukan agar para siswa/siswi di Kota Kupang mendapat bantuan beasiswa dari Kementerian,” tandasnya.
Sebelumnya Jefri melakuakan pengecekan terhadap kondisi sekolah berdinding kayu itu. Dia mulai menyusuri satu per satu sarana pra sarana yang ada, seperti ruang belajar, ruang guru, perpustakaan dan fasilitas mengajar para Guru.
Usai melihat kondisi sekolah, dirinya menyambangi beberapa guru, yang notabene guru honorer oleh sebab itu ia meminta kepada kepala sekolah untuk memperhatikan upah honorer agar selanjutnya ditindaklanjuti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
Terkait kondisi sekolah yang masih sangat minim sarana, kondisi sekolah yang masih memakai dinding kayu ini, dirinya meminta pada Kepala Sekolah untuk membuat proposal usulan rehab dan pemabangunan gedung sekolah. Dia juga meminta agar memperhatikan lingkungan sekolah dengan melakukan penanaman pohon di sekitarnya.
“Kalau bisa tanam pohon, biar sejuk, kasihan anak-anak, mereka panas di dalam, kalau istirahat kan bisa maen di bawah pohon yang rindang,” pintahnya. (rey)