NTT-News.com, Kefamenanu- Dies natalis 17 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), cabang Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) diwarnai dengan berbagai fenomena yang terjadi di bumi pertiwi ini.
Menyikapi berbagai fenomena tersebut, PMKRI cabang Kefamenanu Mencekam keras pelaku pemboman di surabaya dalam tindakan orasi dan aksi 1000 lilin tepatnya didepan marga siswa PMKRI kefamenanu St. Yohanes Don Bosco.
Aksi 1000 lilin menjadi bentuk doa dan dukungan bagi para korban yang tewas akibat pemboman bunuh diri yang terjadi di kota surabaya, dan mengencam keras pelaku pemboman untuk dihukum mati sekaligus menghimbau pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih tegas dalam menjalankan tugas.
Ribuan lilin berbaris rapi dipinggir jalan bernyala bak cahaya yang menerangi kegelapan malam ini, disertai para anggota PMKRI cabang kefamenanu dari simpatisan sampai senior bahkan alumni organisasi tersebut yang sempat hadir mendegarkan orasi serta turut mengambil bagian dalam aksi 1000 lilin.
Dalam orasi dan aksi 1000 lilin ketua presidium PMKRI Wendelinus Kefi dalam pernyataan sikapnya mengecam dan mengutuk keras pelaku bom yang terjadi di surabaya, meminta kepada pemerintah dan kepolisian untuk segera mengusut tuntas pelaku bom bunuh diri yang menyerang gereja katolik dan kristen, serta meminta kepolisian republik indo esia untuk mencegah terorisme
Dimuka bumi pertiwi dan menjamin keamanan nasional.
Ia berharap dengan adanya peristiwa tersebut pemerintah dan Kepolisian segera mungkin memberikan keamanan dan kedamaian bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu juga, pihaknya mendesak DPR untuk segera melakukan revisi undang-undang terorisme dan melibatkan TNI dalam upaya memberantas Terorisme. (Laris Mataubana)
