
NTT-News.com, Mbay – Mahasiswa STKIP Nusa Bunga Floresta (NBF) menggelar bakti sosial dalam rangkan Dies Natlies yang Ke-VII yang bertempat di Kampus Aeramo kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.Selasa 08 Januari 2019.
Pantauan media ini, kegiatan bakti sosial/Kerja Bakti Bersama tepat mulai jam 07.00 di Kampus STKIP Nusa Bunga Floresta dan dilanjutkan kerja bakti di beberapa titik Kesidari yang merupakan Pusat Rawan Sampah.
Ratusan mahasiswa ini langsung menuju lokasi kesidari dan melakukan bersih-bersih sampah di sejumlah titik rawan Sampah, dan direncanakan akan bersama-bersama Mobil sampah dari Dinas PU (Pekerjaan Umum).
Adrianus Dona mahasiswa NBF saat Di temui NTT-News.com disela-sela kegiatan aksi bersih sampah mengaku bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara dies natalis Ke-7 dengan fokus pada peduli lingkungan, dalam hal ini pembersihan sampah.
Menurutnya, pembersihan sampah tersebut dilakukan agar pemerintah setempat juga turut peduli dengan lingkungan dengan menyediakan tempat-tempat sampah baik di lingkungan pemukiman maupun di daerah-daerah pantai wisata dan tempat wisata lainnya serta pasar dan terminal. “Minimal pemerintah siapkan tong sampah,” kata Adrianus, Senin 8 Januari 2019.
Dikatakan, bahwa dengan menyediakan tempat pembuangan sampah akan memicu kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. “Dengan begitu kesadaran masyarakat akan budaya membuang sampah pada tempatnya semakin tinggi,” tandasnya.
Selain itu Fransiskus Xaverius Lodhu selaku Ketua panitia menambahkan, bahwa yang dilakukan saat ini adalah aksi nyata STKIP NBF Nagekeo, turut membersihkan sampah di wilayah Kesidari.
Dalam aksi ini, menurutnya, mahasiswa sebenarnya ingin membersihkan 4 sampah, yakni yang pertama sampah dimata masyarakat Nagekeo, Kedua, Sampah di kepala kita masyarakat Nagekeo, yang ketiga sampah di mulut kita masyarakat Nagekeo dan yang terkhir sampah di hati kita masyarakat Nagekeo.
“Mata yang hanya bisa melihat, kepala yang hanya memahami, mulut yang hanya berkoar tentang hal baik dan hati yang hanya bisa merasa. Namun nyatanya, hanya sebatas itu saja. sampah masih tersebar dimana-mana tidak pada tempat yang semestinya. Jadi kita mau salahkan siapa? kita semua yang salah,” tutupnya. (Vhiand)












