NTT-News.com, Waingapu – Salah satu aktivis yang getol memperjuangkan masalah-masalah sosial di masyarakat terlebih masalah tanah adat di Sumba Timur, Deddy Febrianto Holo diancam akan dipatahkan lehernya atau akan dihabisi melalui media sosial facebook di salah satu grup lokal SUMBA NEWS.
Setelah mengetahui adanya ancaman dari akun facebook Fred Rilla (RA) yang didukung oleh akun Anindira Arabelle alias AA, Dedi langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Sumba Timur di Waingapu. Laporan diterima oleh Piket Brigpol Decrito T Olindima, Kamis 30 Mei 2019 siang dengan nomor :STPL/113/V/2019/NTT/Res ST pada tanggal 30 Mei 2019.
“Saya mendatangi kantor Polres Sumba Timur untuk melapor tindak pidana Pengancaman oleh oknum yang tidak bertanggung jawab lewat media sosial facebook (FB) di pos pengaduan Polres Sumba Timur. Dalam laporan tersebut saya menjelaskan kronologi kasus kepada pihak kepolisian,” paparnya kepada media ini.
Dia mengisahkan bahwa tanggal, 30 Mei 2019 sekitar pukul 08.00 Wita dirinya mendapati pemberitahuan dari media sosial (WA) dari temannya dan kemudian Ia membuka aplikasi facebook untuk memastikan postingan itu dan membaca langsung postingan dan komentar dari akun facebook FR dan AA di salah itu.
“Di grup tersebut saya mendapati sebuah postingan akun FR yang menyebut nama saya secara jelas dengan bunyi kutipan ‘Deddy Febrianto Holo. Aktifis yang terhormat. Sekali lagi kau menyinggung Tentang Usia 59.. Maka kau berususan panjang dengan saya,'” ucap Deddy mengulang apa yang dirinya baca.
Selanjutnya dalam komentar akun berinisial AA mengatakan “Injak dia niba… Manusia sial kas patah memgbdia di batang leher. Kerjax dari dl hanya berkomentar sebuah kepemimpinan. smtr sumbangsih dari dia sdr tidak ada.” demikian tulisan AA yang turut menyumbang ancaman untuk Deddy.
“Postingan ini tentu membuat saya terancam secara langsung apa lagi di ruang publik nama saya disebut, kemudian disertai komentar bernada untuk mematahkan leher saya. Oleh karena itu saya mengambil langkah tegas untuk melapor peristiwa ini di pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku tersebut sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Dia berharap lembaga penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini, karena baginya hal tersebut dapat membahayakan diri dan keluarganya.
“Saya mendukung penuh langkah penegak hukum untuk bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini. Tentu harapan saya adalah polisi bekerja maksimal dan profesional sesuai dengan ketentuan hukum karena ini sangat berbahaya bagi saya dan keluarga saya, meskipun keluarga saya tidak ikut diancam tetapi ancaman itu dapat menimbulkan reaksi balasan dari keluarga,” tegasnya.
Penulis: Rey M