NTT-News.com, Oelamasi – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, mengaku ingin melihat langsung tembok penahan jembatan Air Baun yang ambruk akibat dikikis air meskipun baru saja dikerjakan.
Tapi sayang,Natun belum memastikan waktu kapan dirinya akan meninjau lakosi Jembatan yang menelan anggaran APBN sekitar Rp 3 Meliar lebih itu. “Ia nanti kita turun lihat papa,” kata Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kupang ini, pada komentar di Facebook dalam tautan berita yang diunggah Wartawan, Sabtu (28/01) Sore.
Terpisah, pada komentar pada tautan berita yang sama, salah seorang tokoh pemuda Ferry Lenggoe, menyikapi positif keinginan hati Anggota DPRD 2 periode ini yang ingin mendatangi lokasi Jembatan di Dusun V, itu.
Namun tulis lanjut Ferry, agar apa yang dilontarkan putra asli Amarasi dapat direlisasikannya.
“Semoga bapak Anton Natun esok (Besok) bisa turun ke lokasi….” tukas Ferry.
Lebih awal, pria lulusan FKIP Teknik Bangunan Undana Kupang-NTT, itu ketika diminta komentar Wartawan apa pekerjaan tersebut dapat ditambal atau harus dikerjakan ulang, dirinya menjawab bahwa pada intinya (Pekerjaan) harus sesuai RAB.
“Intinya klo (Kalau) ada SIDAK dr (Dari) anggota dewan dan dinas terkait b (Saya) yakin akan diambil langkah terbaik tuk (Untuk) ne (Ini) pekerjaan…, Klo (Kalau) b (Saya) intinya kerja sesuai RAB saja…” tandas Ferry.
Sementara warga lain yang tidak ingin namanya dikorankan mengatakan bahwa pihaknya cukup senang mendengar informasi akan datangnya anggota dewan ke lokasi jembatan yang ambruk, namundia tetap pesimis karena yang dia takutkan terjadi main mata dengan pihak kontraktor.
“Beberapa proyek disekitar wilayah sini juga ada yang pekerjaannya tidak sesuai RAP, tapi pada akhirnya ketika media mengangkat, banyak anggota dewan yang bilang akan turun ke lokasi, terus hasilnya tetap saja tidak ada, sebut saja jalan Dendeng, di RAP harus dua deker, tapi hanya satu dikerjakan, bahkan nyaris dua dua nya tidak dikerjakan, untung saja ada media. Semoga saja ini tidak dijadikan moment cilukba antar kontraktor dan mereka,” tuturnya pedas.
Sebelumnya terpantau awak media, pekerjaan tembok penahan Jembatan Airbaun di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, pada Jumat (27/01) Pagi waktu setempat, ambruk.
Jebolnya dinding tembok karena banyak mengalami keretakan. Selain diakibatkan terkikis air hujan, proyek yang hingga kini belum usai dikerjakan PT Mutis Eka Karya sejak dibangun pertegahan Tahun 2015, terkesan dibangun asal jadi. (George/rm)