Demi Ole Milla Ole Dengo, Paket DAMAI Lalui Jalur “Gaza”

0
385
Ketika Dominggus Dama tiba dan duduk bersama dengan masyarakat Kampung Rewa
Ketika Dominggus Dama tiba dan duduk bersama dengan masyarakat Kampung Rewa

NTT-News.com, Wewewa Timur – Demi melihat secara langsung kondisi masyarakat di pedalaman Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang sulit terjangkau, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Dominggus Dama – Kornelis Tanggu Bore mengunjungi Kampung Rewa yang sangat jauh dari kebisingan kota.

Untuk mendapati kampung itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati ini harus melalui jalan terjal dan penuh bebatuan. Jalan ini ibarat melewati jalur “Gaza” yang penuh dengan tantangan dan ancaman maut, lengah sedikit nyawa taruhannya, hal ini disebabkan oleh medan yang sangat terjal untuk dilewati kendaraan dan manusia.

Namun apapun bentuk dari perjuangan untuk menemui masyarakat disana, Dominggus Dama dan Kornelis Tanggu Bore tetap dengan semangat menempuh jalur itu. Ini merupakan cara Paket Damai melihat secara langsung kondisi dan situasi masyarakat yang sebenarnya. Bukan soal jumlah massa yang harus ditemui, tetapi sebagai bentuk perhatian terhadap mereka yang masih jauh dari perhatian pembangunan.

“Paket Damai adalah paket pertama yang berkunjung di kampung kami, dan suatu kehormatan bagi kami bisa berkunjung di sini karena jalan dan medannya yang tidak bersahabat,” ungkap Oktavianus Kapala Ole, Tokoh muda kampung Rewa, beberapa hari yang lalu.

Menurut Oktavianus, kehadiran Paket Damai dengan besar hati merelakan tenaga dan pikiran turun ke dusun 3 Kampung Rewa, Kampung yang terisolor dari sisi wilayah dan pembangunannya, lokasi ini terpisah dari profil desa Odi Pourata.

Dominggus Dama pada kesempatan itu menyampaikan 9 program unggulan dari paket Damai. Ia menyatakan bahwa Kehadiran paket Damai tidak untuk menguasai masyarakat di SBD untuk memperkaya diri tetapi kehadiran Paket Damai semata-mata untuk memperjuangkan hak ole milla ole dengo demi pemerataan kehidupan sosial dan kesejahteraan sebagai esensi dari sebuah pemekaran Sumba Barat Daya dari Kabupaten Induk.

“Paket Damai hadir disini bukan untuk menjadi raja yang menguasai Bapak dan mama, dan tidak untuk memperkaya diri tapi paket Damai hadir untuk membela kelompok Ole Milla, Ole Dengo,” tegas Dominggus Dama. Pada saat orasi politik di Kampung Rawe saat itu.

Dalam pertemuan ini juga Dominggus Dama memberi kesempatan dan mendengar langsung dari warga apa yang menjadi kebutuhan di tempat itu. “Kondisi kampung ini kesulitan dalam mengakses air bersih, akses jalan yang rusak, jarak tempuh anak-anak ke sekolah cukup jauh yakni sekitar 3 sampai 4 Km yang ditempuh dengan berjalan kaki,” ungkap Dominggus Bili.

Diwaktu yang terpisah salah satu warga mengungkapkan, bahwa Kampung Rawe merupakan desa yang terisolir, selain itu untuk menuju Kampung Rewa harus melewati jalan dengan tanjakan berbatu lepas dan menurun, dan juga Kampung Rawe sangat rawan, dimana tempat jalan ini sebagai jalur pencurian hewan dan perampokan.

Sebenarnya jalan ini memotong jalur menuju wikayah Kecamatan Wewewa Utara jika berangkat dari Kota Tambolaka. Desa ini berbatasan dengan desa Bondo Boghila Kecamatan Loura.

“Kampung Rawe adalah daerah yang memiliki potensi alam yang luar biasa, ada mata air yang tidak pernah kering dan tanahnya cocok ditanami kacang tanah, kedelai, kacang ijo, jagung dan Jambu Mente,” ungkap Dominggus Bili. (JEP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini