NTT-News.com, Oelamasi – Cuaca buruk, serta angin kecang yang terjadi beberapa hari ini di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), memakan korban yakni, Markis Nupu, (22) nelayan asal Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Sabtu, (10/06) lalu.
Camat Amfoang Barat Daya, Oktavianus Bire, Senin, (13/06) mengungkapan berawal saat Markis bersama Yulen Nola, (21) yang selamat dalam kejadian tersebut hendak mencari ikan di luat, namun dari kejahuan sekitar 200 Meter dari bibir pantai, perahu yang mereka tumpangi diterjang ombak besar.
“Ketika ombak besar menghempas perahu mereka, mereka kemudia berniat memutar kembali ke darat, namun ketika baru memutar, perahu karam dan akhirnya ombak kembali terjang perahu hingga kedua tenggelam,” terang Oktovianus Bire melalui Kabag Humas & Protokoler Stefanus Baha.
Ditambahkannya, pasca kejadian berlangsung dan diinformasikan nelayan setempat, dirinya langsung menghubungi Basarnas NTT di Penfui-Kupang guna meminta pertolongan utama. Tim Basarnas beranggotakan 8 personil langsung turun kelokasi untuk dilakukan pencarian korban.
“Dengan sigap Tim Basarnas langsung datang kelokasi untuk mencari korban. dibawah komando Hendry Fayol berbekal Perahu Karet, Baju Renang, Tabung Oksigen, dan perlatan lain mereka bergabung dengan nelayan lain menyisir seluruh tepi pantai, dan pada hari ketiga tepatnya Senin, (12/6) Pukul 9 pagi ini jasat Markis Nupu ditemukan sekitar 1,5 Mil dari garis pantai Manubelon,” jelas Bire.
Korban Markis menurut Camat ini berhasil diindentifikasi setelah dilarikan ke Puskemas Manubelon untuk dilakukan otopsi.
Camat mengingatkan bahwa, laut Manubelon terkenal Ganas sehingga, bagi setiap orang baik orang asli maupun pendatang harus berhati-hati dalam melaut, sebab pada Tahun 2012 Silam itu 2 jasat Guru SM3T asal Bali dan Jawa hingga kini hilang terbawa arus laut. (George)
