NTT-News.com, Kupang – Pembantu rektor (Purek) I Universitas PGRI Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Darmanto Kisek mencekik wartawan AFB TV, Ansel Lake saat unjuk rasa mahasiswa PGRI Kupang terkait kejelasan status mereka sebagai mahasiswa di Universitas itu.
“Saya lagi meliput aksi unjuk rasa mahasiswa PGRI, tiba- tiba muncul Purek I PGRI Darmanto yang langsung menarik kerah baju saya,” kata Ansel kepada wartawan.
Saat mencekik, menurut Ansel, dia mempertanyakan kenapa wartawan mengambil gambar aksi unjuk rasa ini. Dia (Darmanto) juga mempertanyakan liputan aksi unjuk rasa atas ijin siapa. “Kamu wartawan tulis selalu beropini,” kata Darmanto seperti yang dikutip Ansel.
Ansel berserta sejumlah awak media yang tidak puas dengan aksi itu, sempat memeprtanyakan ke Darmanto terkait aksi tersebut. Namun, bukan menjelaskan, Darmanto justru menantang insan Pers untuk duel. “Lu (Kamu) lepas kamera, kita berkelahi,” katanya.
Ansel mengaku tidak merespon perkataan Purek I Darmanto, namun melaporkan aksi tersebut ke Polres Kupang Kota untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. “Saya mengambil sikap dengan melaporkan ke polisi,” ujarnya.
Aksi cekik Darmanto itu dilakukan, karena melarang sejumlah awak media meliput aksi unjuk rasa yang berbuntut kericuhan antar sesama mahasiswa PGRI Kupang itu.
Kapolres Kupang Kota Ajun Komisaris Besar Budi Hermawan membenarkan adanya laporan dari wartawan AFB TV terkait aksi kekerasan yang dilakukan Purek I PGRI Kupang. “Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang melihat aksi cekik itu,” kata Budi.
Sejauh ini, menurut dia, baru saksi korban yang menjalani pemeriksaan untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Sedangkan saksi lainnya baru akan diperiksa besok. “Besok, saksi dari teman- teman wartawan yang melihat langsung aksi tersebut,” katanya.
Unjuk rasa mahasiswa PGRI Kupang di halaman Universitas itu berakhir ricuh. Mahasiswa terlibat adu mulut dengan mahasiswa lainnya serta pegawai rektorat. (*/Ado)
NTTterkini