NTT-News.com, Waingapu – Bakal Calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Nomleni sedang melakoni perjuangan menggalang aspirasi rakyat melalui kunjungan langsung ke pasar-pasar. Kali ini Emi dan rombongan Koalisi menyusuri lorong-lorong pasar di Sumba Timur.
Di Pasar Matawai, Waingapu Sumba Timur, Emi menyambangi para pedagang. Ia menyapa mereka penuh keakraban. Tak disia-siakan pertemuan itu, pedagang menyatakan keluhan dan harapan mereka kepada wanita Low Profile ini. Ada yang berharap, agar Emi Nomleni memperhatikan infrastruktur di pasar dan nasib para pedagang kaki lima, jika terpilih nanti.
Noviah Lembaeut, petani sekaligus pedagang hasil pertanian dari Marada Mundi Kecatan Kambata Mapabuhang menuturkan bahwa infrastruktur pasar sebenarnya sudah cukup memadai, namun dia meminta, jika pasangan MS-Emi Nomleni terpilih jadi pemimpin NTT, agar memperhatikan keluhannya dan keluhan masyarakat dari daerah asalnya itu.
“Kami kalo bawah hasil pertanian dari Marada Mundi bisa menghabiskan ongkos Rp 100ribu hanya untuk membayar ojek. Sementara hasil yang kami jual belum tentu sampai menghasilkan uang sebesar itu, tetapi karena kebutuhan kami tetap berusaha kadang dengan berjalan kaki untuk memotong ongkos yang harus dibayar,” kata wanita paruh baya, Rabu 21 Februari 2018.
Diajuga menuturkan bahwa di daerahnya itu belum ada kendaraan roda empat atau roda enam yang beroperasi. Hal itu disebabkan jalan yang juga belum semulus jalan-jalan lingkungan di Kota Waingapu.
“Hasil pertanian kami baik, tapi jalan dan angkutan menjadi sumber penghambat peningkatan pendapatan kami disini. Mudah-mudahan kalau perempuan lagi yang jadi pemimpin NTT, bisa merubah nasib kami dengan bikin jalan dan ada oto yang bisa masuk untuk muat hasil pertanian kami,” ujarnya.
Pedagang lainnya juga menyampaikan bahwa kehadiran figur perempuan di pemilihan gubernur NTT merupakan warna baru dalam pilkada kali ini. Oleh karena itu Ia berharap, agar kalau terpilih nanti Emi Nomleni tetap menjadi pemimpin apa adanya, dan membawa masyarakat pedagang dengan kepemimpinan keibuan.
“Meskipun ibu berjalan sendiri saat ini, kami tidak akan mundur untuk mendukung ibu Emi. Perempuan dan laki-laki pasti ‘tusuk’ nomor 2. Ibu Emi tidak sendiri, kami rakyat masih tetap setia untuk mendukung ibu,” kata wanita lain asal Sumba Barat itu.
Menanggapi hal tersebut, kepada media ini, Nomleni menuturkan bahwa apa yang disampaikan masyarakat adalah bentuk perjumpaan yang diharapkan, yakni mendapatkan Aspira rakyat dari pasar.