NTT-News.com, Kodi Balghar – Pada bulan Maret lalu, Pemerintah telah meminta agar masyarakat melakukan social distancing guna mencegah penularan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 hingga dilakukannnya masa New Normal, saat ini masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan memakai masker.
Hal ini mendapatkan tanggapan dari Camat Kodi Balaghar, Andrias Jaka Mere, A.Md. atau yang biasa disapa AJM, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/09/2020) bahwa Momentum Covid-19 akan lebih baik bagi masyarakat Kodi Balaghar untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup.
“Saya selalu himbau kepada masyarakat Kodi Balaghar agar memanfaatkan momentum covid-19 ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan hidup,” kata AJM
Menurut AJM, dengan adanya Edaran Bupati Sumba Barat Daya tentang ditiadakannya pesta wolek dan semacamnya selama lima tahun, ini dalam rangka mencegah covid-19 maka Masyarakat Kodi Balaghar bisa memanfaatkan untuk hal-hal yang produktif dalam manata hidup.
“Ini kesempatan bagi masyarakat Kodi Balaghar, yang selama ini kalau sudah memasuki bulan September itu rame-rame buat pesta wolek, nah, sekarang dengan adanya virus corona masyarkat dilarang untuk pesta, tentu ini menjadi momentum untuk bekerja hal-hal yang produktif bukan lagi yang konsumtif dan yang menghabiskan biaya banyak,” lanjut AJM.
Mantan Kasie Pemerintahan Kecamatan Kodi itu pun melanjutkan bahwa selama ini selalu menghimbau masyarakat Kodi Balaghar agar disibukkan dengan pekerjaan yang produktif dan memaksimalkan bantuan dari pemerintah serta Musim jambu mete.
“Saya dari bale-bale ke bale-bale selalu himbau masyarakat agar manfaatkan masa Covid-19 untuk membangun rumah, persiapan lahan kebun serta berwirausaha, karena dalam masa pandemi ini banyak sekali bantuan dari pemerintah melalui dana desa, BST, dan PKH serta sekarang juga Kodi Balaghar lagi musim jambu mete, ini kesempatan bagi masyrakat,” jelas AJM.
Camat Kodi Balaghar juga menceritakan bahwa akhir-akhir ini, banyak persoalan batas lahan kebun yang sampai ke meja Camat dan diselesaikan dengan pendekatan bahasa budaya, kekeluargaan dan saling menghormati serta jabatan Camat memposisikan sebagai orang tua dan jembatan untuk jalan perdamaian tanpa harus ada biaya.
“Bulan ini banyak masalah tentang batas kebun, yang sebenarnya kalau bulan September itu masalah utang piutang yang banyak masuk ke meja saya karena musim pesta, nah sekarang terbalik, yang ada masalah batas kebun. Dan semua itu kita selesaikan dengan baik. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat lagi disibukkan dengan kerja yang produktif,” tutup AJM.
AJM juga mengatakan bahwa akan terus memantau dan mendorong masyarakat untuk terus bekerja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seraya berdoa memohon agar situasi kembali normal. (FM)