NTT-News.com, Balaghar – Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Kornelius Kodi Mete melakukan Panen Raya Jagung Hibrida pada kebun kelompok tani di Desa Tana Mete Kecamatan Kodi Balaghar.
Pelaksanaan panen raya jagung dihadiri oleh Wakil Bupati SBD Marthen Christian Taka, Kadis Kesehatan Yulianus Kaleka, Anggota DPRD Oktavianus Ndari. Turut hadir juga Plt Kadis Pertanian, camat Kodi Balaghar, Plt. Kades Tana Mete dan tamu undangan lainnya.
Saat panen raya, Bupati Kornelius melakukan sosialisasi tentang bahaya Virus Corona (Covid-19) pada masyarakat dengan bahasa daerah setempat. Tujuannya agar masyarakat kecil mudah memahami apa itu Covid-19 dengan bahasa daerah Kodi.
Bupati Kornelius tidak lupa untuk mengingatkan dan terus memberikan informasi yang akurat pada masyarakat petani setempat tentang situasi dunia saat ini yang sedang dilanda penyebaran virus Corona.
Dirinya menjelaskan pada masyarakat bagaimana proses penyebaran virus corona tersebut lewat media seperti tangan, hidung dan benda-benda lainnya. Agar dapat dipahami benar oleh masyarakat dirinya lebih banyak menggunakan bahasa daerah.
“Virus corona itu tidak dapat terlihat oleh mata manusia, penyebarannya bisa lewat tangan pada saat kita bersalaman, lewat barang-barang yang kita pegang dan baru terasa nanti 14 hari setelah ada dalam tubuh kita,” kata Bupati Kornelius, Selasa 24 Maret 2020.
Guna menghindari penyebaran virus tersebut maka masyarakat diminta untuk tidak boleh bersentuhan langsung dengan orang yang baru dikenal, apalagi orang yang baru kembali dari luar Sumba seperti, Bali, Jawa, Kupang dan daerah lainnya yang sudah terkena virus Corona.
Bupati Kornelius juga mengimbau jika diketahui ada orang yang demam, batuk-batuk, segera dibawa untuk periksa ke dokter atau Puskesmas atau segera laporkan ke petugas kesehatan terdekat.
Meski demikian dirinya juga meminta masyarakat agar tidak perlu panik, karena virus ini lebih banyak menyerang pada orang dewasa di atas 50 tahun dan orang yang sudah mempunyai riwayat penyakit lainnya.
“Virus ini belum ada obatnya, bisa saja dia hilang dengan sendirinya dalam tubuh manusia tergantung kekebalan tubuh kita. Yang disayangkan apabila ada keluarga kita yang sudah mempunyai riwayat penyakit lain seperti sakit gula, TBC, dan penyakit Dalam lainnya itu yang bisa meninggal jika terkena virus Corona,” ujarnya lebih jauh.
Bupati Kornelius juga melarang masyarakat sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh pemerintah agar tidak keluar rumah dulu, atau berkumpul dalam keramaian-keramaian seperti pesta dan lain sebagainya.
“Sekolah sengaja diliburkan agar anak-anak sekolah tidak berkumpul rame-rame dulu, sebaiknya anak-anak sekolah agar tidak keluar rumah jika tidak ada hal yang sangat penting,” bebernya kepada Petani Jagung dan masyarakat lain yang turut hadir disana.
Penulis : */lorens