NTT-NEWS.COM, Kupang – Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome mengaku telah menyampaikan permintaan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Gubernur NTT, Frans Lebu Raya terkait dugaan korupsi dana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 2007 silam.
Marthen mengatakan itu kepada wartawan di Bandara El Tari Kupang, Sabtu 22 Agustus 2015 malam, setelah menjalani pemeriksaan KPK di Jakarta pada Jumad (21/8).
Menurutnya, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengetahui keberhasilan program PLS tersebut. “Gubernur menuai keberhasilan (program PLS) dengan melakukan panen perdana hasil-hasil yang dicapai dari program itu, dan menjadi lebih dikenal masyrakat,” ujarnya.
Selama diperiksa penyidik KPK di Jakarta pada Jumat (21/8), Marthen mengaku sudah menjelaskan secara deteil mengenai aliran dana tersebut disertai bukti-bukti. Setelah itu Marthen menyampaikan kepada penyidik bahwa Gubernur NTT juga tahu bahwa dana PLS disalurkan kepada lembaga keagamaan, LSM dan forum PLD dan dimanfaatkan secara baik.
“Tidak ada yang tersembunyi, karena itu dia meminta kepada KPK agar memanggil gubernur NTT untuk menjelaskan pelaksanaan program itu sehingga bisa diketahui dengan lebih jelas lagi,” tegasnya. (Rm)
