Lintas NewsNews

Bupati: Dengan Internet Bisa Jadi Sarjana Sambil Bertani

×

Bupati: Dengan Internet Bisa Jadi Sarjana Sambil Bertani

Sebarkan artikel ini
Bupati Kupang Ayub Titu Eki saat diwanwancarai
Bupati Kupang Ayub Titu Eki saat diwanwancarai

NTT-NEWS.COM, Oelamasi – Bupati Kupang Ayub Titu Eki meminta agar seluruh anak dipendalam tidak pesisimis tentang dunia pendidikan, karena kemajuan teknologi dan informasi semakin mendekatkan jarak dan mempermudah akses tentang dunia pendidikan.

Menurutnya, lewat sarana Internetan yang sangat mudah diakses akhir-akhir ini seperti handphone semua dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang tertinggi sambil bertani.Demikian hal itu disampaikan Bupati kupang Ayub Titu Eki saat mensosialisasikan Universitas Terbuka (UT) Di Desa Neonbaun, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang beberapa hari lalu.

“Saat ini (UT) menerima anak didik dengan belajar jarak jauh yang mana hanya dengan menggunakan HP yang miliki sarana internet seperti facebook, twitter dan google, sehingga saya minta anak-anak kampung dapat mengeyam pendidikan sambil bertani,” ungkap Bupati dua periode itu.

Menurut Titu Eki, saat ini banyak anak-anak yang bekerja sebagai petani, tukang ojek dan lain sebagainya, sehingga dengan momentum ini semua dapat memanfaatkan waktu untuk menempuh pendidikan dari kampung dengan biaya cukup terjangkau.

“Kita dapat sekolah hanya dengan biaya Rp 3 Juta per semester tapi dapat pengetahuan dan gelar Sarjana. Apabila kita berniat belajar dengan sungguh-sungguh kualitas pemikiran dapat bersaing pada level nasional bahkan Internasional,” paparnya.

Dia mencontoh, terdapat beberapa anak dari Kabupaten Kupang yang sekolah di salah satu universitas di Jawa yang dapat menjuarai olimpiade matematika ditingkat nasional. “Ini membuktikan bahwa kemampuan dan kualitas otak anak kampung terukur bila kita terus belajar, jadi bukan sekolah di kota baru kita pintar,” ujarnya.

Mantan Rektor UT ini juga menggugah para pemuda Kabupaten Kupang dengan mengatakan bahwa sekolah di Kampung memiliki fungsi ganda yakni, sekolah sambil bertani dan betani sambil belajar.

Dia juga menuturkan bahwa hal itu sangat mendukung gerakan tanam paksa-paksa tanam yang Ia canangkan. “Saya berharap anak-anak mendengar ini terutama orang tua dan wajib mendukung karena kalau kita sekolah dikampung sambil tanam pisang, kelapa, kopi, pepaya, tomat, dan lombok, lima tahun kedapan hasil kita panen untuk membiaya sekolah kita,” ungkap Bupati

Lebih lanjut, Dia katakan, jika ada yang masuk kuliah jarak jauh maka pemerintah akan berusaha menjembatani dan memfasilitasinya. “Apabila anak kita sudah mulai beraktifitas, kami akan mengimbagi fasilitasnya,” tandas Bupati. (Geo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *