NTT-News.com, Waikabubak – PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk) Persero Kantor Cabang Waikabubak telah menyalurkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp.19,104 Miliar, kepada 19.104 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 3 (tiga) Kabupaten di Pulau Sumba, dengan perincian, Sumba Barat Daya 8.931 keluarga, Sumba Barat 7.595 keluarga, dan Sumba Tengah 2.578 keluarga.
Pemimpin Cabang BRI Waikabubak, Ary Juwono mengatakan meski dalam penyaluran dana PKH tersebut tersandera dengan masalah transportasi, namun petugas dari BRI tetap berupaya agar dana PKH tersebut sampai ditangan para penerima sasaran program tersebut. Sasaran dana PKH adalah keluarga miskin, kaum lanjut usia dan penyandang disabilitas.
“Dengan kendala transportasi dan sarana komunikasi yang tidak memadai, petugas BRI tetap dengan segala upaya menyalurkan PKH kepada penerima manfaat yakni keluarga miskin, kaum lanjut usia dan penyandang disabilitas,” kata Juwono kepada NTT News, beberapa waktu lalu.
“Dari awal memang kita bertekad bahwa sebelum memasuki bulan September semua dana sudah dicairkan, dan alhamdulillah hingga 31 Agustus kemarin realisasi pencairan sudah mencapai 100%,” lanjutnya.
Adapun sistem distribusinya, lanjut Juwono, ialah dengan sistem non tunai. Semua dana PKH masuk dalam rekening penerima menggunakan transaksi non tunai dengan tujuan untuk mendekatkan masyarakat pada sistem transaksi perbankan. Kedua, agar bantuan tersebut bisa dipakai sesuai kebutuhan di bidang pendidikan dan kesehatan keluarga penerima PKH, kemudian ketiga, transaksi non tunai itu hemat biaya, tenaga dan waktu.
Juwono mengakui bahwa tahap awal penyaluran bantuan secara non tunai memang tidak mudah karena banyak penerima bantuan yang belum memilikiĀ rekening bank dan belum terbiasa berhubungan dengan bank. Karena itu, pihak BRI harus mengedukasi masyarakat untuk menggunakan buku tabungan beserta fasilitas e-bankingnya seperti transaksi menggunakan Kartu debit BRI (kartu ATM) pada agen BRILink.
“Sebanyak 102 agen BRILink membantu mencairkan dana PKH di Waikabubak. Dengan itu juga maka lebih hemat biaya dan tenaga serta waktu bagi masyarakat. Bansos non tunai berupa Kartu Keluarga Sejahatera yang sekaligus merupakan kartu ATM BRI ini menjadi sarana fleksibel untuk masyarakat dalam menikmati bantuan pemerintah di bawah Kementerian Sosial Republik Indonesia. Bank BRI juga tetap berkontribusi maksimal dalam menyalurkan semua jenis bansos demi menyukseskan program-program pemerintah,” ungkap Juwono. (Yunia)