NTT-News.com, Kupang – Biara SspS St. Skolastika yang beralamat di Jalan Matahari Nomor 1, RT 12/RW 4 Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang Kupang dikejutkan dengan penemuan seorang bayi perempuan di dalam kardus air mineral.
Penemuan bayi dalam kardus ini cukup menghebohkan penghuni biara dan warga sekitar ketika mendengar kabar tersebut. Bayi perempuan itu temukan di depan teras biara, Jumat (5/6) sekitar pukul 02.20 Wita.
Suster Modesta Amsikan dan Suster Kristin Maria Nahak yang pertama kali menemukan bayi malang itu dalam kardus air mineral berukuran sedang. Bayi tersebut dibalut dengan baju, dan celana panjang serta dikenakan topi lalu dibungkus dengan kain kuning.
Selain pakaian, di dalam kardus tersebut ada juga perlengkapan bayi lainnya seperti susu SGM, satu buah handuk kecil kuning, sepasang baju bayi yang juga warna kuning, Salib Kecil tanpa Korpus, Gelang Rosario dan selembar surat.
Bayi ini ditemukan lantaran menangis di dalam kardus, merasa curiga dan mendengar adanya suara bayi, kedua suster yang mendiami biara ini keluar untuk melihat dan ternyata benar ada bayi di dalam kardus.
Melihat bayi mungil yang ditinggalkan begitu saja, Suster Modesta Amsikan melaporkan hal tersebut ke Polres Kupang Kota, dengan nomor laporan polisi, LP/B/633/IV/2020/SPK Res Kupang Kota.
Kasus ini juga telah ditangani oleh Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kupang Kota.
Kapolres Kupang Kota Kupang AKBP Satrya Perdana P.T. Binti, SIK., melalui Kasat Reskrim Iptu Hasri Manasye Jaha, SH., membenarkan adanya laporan dugaan kasus tindak pidana penelantaraan anak ini.
Dijelaskan Iptu Hasri, bahwa menurut keterangan saksi Suster Modesta Amsikan yang mana saat itu sedang tertidur, tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi. Sehingga dia langsung menelepon Suster Skolastika Jenau tetapi tidak merespon.
Seiring berjalannya waktu, memasuki pukul 02.36 Wita, saksi kembali menelepon suster Kristin Maria Nahak tetapi tak terjawab.
Ditelepon kembali suster Kristen menerima telepon, sehingga suster Modesta langsung menceritakan bahwa mendengar suara tangisan bayi.
“Mendengar cerita tersebut, suster Kristin langsung datang dan bersama mencari suara tangisan bayi di ruang aula, di kapela dan di ruang tamu namun tidak ada.
“Namun saat berada di ruang tamu suara tangisin bayi itu semakin keras. Pada saat suster Kristin mencoba mengangkat kain jendela dan melihat ke arah luar ada sebuah kardus air minum, sementara bergerak dan suara tangisan berasal dari kardus itu.
Melihat akan kardus tersebut yang berada diteras Suster Kristin dan Suster Modesta Amsikan langsung pergi melihat dan benar terdapat bayi berjenis kelamin perempuan.
Dengan penemuan itu, suster Kristin menelepon aparat kepolisian bahwa ditemukan bayi sementara menangis dan berada dalam kardus.
Pihak kepolisian juga mengarahkan agar memanggil dulu teman-teman suster dan keluar untuk mengambil dan menyelamatkan bayi itu.
“Mereka memberikan susu kepada bayi perempuan tersebut dan bayi itu pun tidak menangis lagi dan langsung tertidur,” kata Kasat Reskrim.
“Sedangkan untuk kondisi bayi perempuan saat ini dalam keadaan sehat dan sudah dibawah ke Puskesmas Kupang Kota,” lanjut dia.
“Kasus ini kami masih lidik untuk mencari tahu siapa pelakunya,” tandas Kasat Reskrim Polres Kupang Kota. (Penatimor/rey)