Lintas News

Bencana Longsor di Kabupaten Nagekeo, Tiga Orang Meninggal Dunia

×

Bencana Longsor di Kabupaten Nagekeo, Tiga Orang Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Rumah yang roboh dan tertimbun tanah longsor di Kabupaten Nagekeo
Rumah yang roboh dan tertimbun tanah longsor di Kabupaten Nagekeo

NTT-News.com, Mbay – Bencana Longsor yang terjadi di Kampung Selalejo Timur Kecamatan Mauponggo Kabupaten Negekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin 12 November 2018 lalu menelan 3 korban tewas dalam peristiwa tersebut. Ketiga orang korban tersebut merupakan satu keluarga.

Hujan deras yang mengguyur hampir semua daerah di NTT sejak Minggu 11 Novembe 2018 malam hingga Senin pagi telah menyebabkan longsor dan menimbun 5 unit rumah di daerah itu. Tiga orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor. Mereka adalah Paulus Loi (80), Paulina Muku (45) dan Damanus Labo (27).

Paskalis Gati Saksi, saksi dan keluarga Korban meninggal kepada media ini meuturkan bahwa  dampak dari Bencana Longsor tersebut, 5 KK atau 22 jiwa menjadi tidak memiliki tempat tinggal.

Kepada NTT-News.com, Paskalis menceritakan Kronologis kejadian tersebut yang berlangsung cepat ketika Paskalis bangun dari tempat tidur dan menyaksikan keadaan Rumah korban sudah tertimbun Longsor.

“Ketika saya bangun pagi yang saya lihat rumah sudah tidak ada akibat Tanah longsor itu. Saya sempat memastikan mereka yang di rumah tersebut dan ternyata mereka sudah tidak bernyawa akibat tertimbun tanah, dan yang selamat saat kejadian tersebut Anak Korban karena sempat menyelamatkan diri dari kejadian itu. Kemudian saya langsung panggil tetangga untuk meminta bantuan,” ceritanya.

Selain Itu warga lain saat di konfirmasi media ini mengatakan bencana tanah longsor akan terus mengancam masyarakat seiring meningkatnya curah hujan sejak Pada tahun 2015 sampai 2017.

“Longsor adalah bencana yang paling mematikan. Artinya bencana longsor adalah bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Jutaan masyarakat terpapar dari bahaya longsor dengan kemampuan mitigasi yang sangat minim. Itulah yang terjadi, saat hujan deras terjadi longsor dan akhirnya menimbulkan korban jiwa,” papar warga tersebut.

Kepala Desa Selalejo Timur Raymundus Tue saat di wawancarai awak media menyampaikan bahwa masyarakat dan Pemda dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor. “Masyarakat harus lebih waspada karena curah hujan sudah mulai datang,” pintahnya.

Ditanya soal kerugian yang dialami masyarakatnya yang tertimpa musibah longsor, Raymundus menjelaskan bahwa besar kerugian dalam peristiwa tersebut belum ada informasi lebih lanjut dari keluarga tetapi di perkirakan kerugian material mencapai ratusan juta, namun nyawa lebih mahal dari materi yang hilang.

“Hujan akan terus meningkat dan bahaya longsor juga akan meningkat jika Curah hujan meningkat. Kemudian kita belum pastikan besar kerugian yang menimpa, karena ada akses jalan yang masih banyak tertimbun oleh longsor dan lima (5) buah rumah hancur tertimpa longsor,” ungkapnya.

Raymundus mengharapkan agar Pemda dan dinas terkait maupun SKPD untuk memperhatikan dan membantu salah satu anak korban yang selamat dalam peristiwa tanah longsor tersebut dan membiayai pendidikannya.

“Sebagai pemerintah desa saya sangat mengharapkan agar Pemda dan Dinas terkait mengambil bagian dalam membantu membiayai salah satu Anak yang selamat dalam peristiwa tersebut. Karna anak kami yang selamat ini orang tuanya sudah meninggal yang menjadi satu-satu harapannya cuman kakaknya yang sekarang merantau di Jawa yang bisa membiayai pendidikannya,” katanya.

Selain itu Sebagai Kepala Desa, Raymundus menghimbau kepada masyarakat sekitar pada umumnya untuk tidak Boleh membangun Rumah yang berpotensi terkena dampak longsor, sehingga masyarakat sekitar yang terkena dampak longsor harus membangun rumah pada posisi aman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun NTT-News.com, BPBD Kabupaten Nagekeo, masyarakat sekitar dan aparat telah melakukan evakuasi korban mulai sekitar Pukul 06.00 sampai jam 12.00 siang dan 3 (tiga) orang korban telah berhasil dievakuasi. (Vhiand)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *