
NTT-News.com, Waibakul – Kabupaten Sumba Tengah merupakan daerah baru memilih terpisah dari Kabupaten Sumba Barat kurang lebih 10 tahun yang lalu. Dorongan terjadinya Daerah Otonomi Baru ini dilatarbelakangi keinginan mendekatkan pelayanan menuju percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, pembangunan yang diharapkan itu belum maksimal dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat Sumba Tengah. Pembangunan yang belum maksimal inilah yang membuat Direktur Utama Holding Company, Umbu S. Samapaty atau yang akrab disapa dengan nama UK (Umbu Kupang) berpikir untuk turun gunung.
Niatnya hanya untuk melengkapi pembangunan yang masih belum terpenuhi yang menjadi kerinduan bersama masyarakat Sumba Tengah dan dirinya. Ia rela meninggalkan kenikmatan hidup di kota metropolitan sebagai pengusaha sukses, hanya karena kerinduan membangun daerah.
Kerinduan membangun daerah tersebut tampaknya menjadi mimpi bersama masyarakat Sumba Tengah. Sebab dibeberapa daerah yang dikunjungi Umbu Kupang ini, banyak yang menaruh harapan agar kehadiran dirinya yang tidak pernah memberi janji itu membawa angin segar soal krisis air dan jaringan listrik.
Sebut saja di Warga Desa Dameka, Kecamatan Katiku Tana Selatan, mengeluh soal penerangan. Bagi mereka, sudah banyak yang datang dengan janji, baik itu sebelum menjadi pemimpin semasa daerah tersebut bergabung dengan Sumba Barat hingga mekar menjadi DOB, listrik tetap saja menjadi masalah yang akut.

“Kami disini yang jadi persoalan bapa, listrik. Jaraknya dari sini tidak sampai satu kilo meter lagi, tapi sudah berapa tahun ini tidak masuk-masuk juga di daerah kami,” keluhan Bapa Oldi.
Sementara di Kecamatan Mamboro, hal yang sama juga disampaikan warga Desa Wailuri kepada Umbu Kupang bahwa mereka sangat merindukan adanya penerangan yang memadai. Mereka berharap agar Umbu Kupang memperjuangkan keinginan mereka agar PLN bisa memasang jaringan kelistrikan.
“Kami disini sangat membutuhkan listrik. Sampai saat ini kami masih gelap gulita. Kami menikmati janji, tapi hasilnya tidak ada. Memang daerah ini sudah terus ada perubahan baiknya, untuk melengkapi kami butuh listrik,” tandas Kepala Desa Weluri.
Di daerah lain, sebut saja masyarakat Desa Wai Urang, mengharapkan listrik dan air bersih bisa memadai untuk kebutuhan hidup mereka. Selain air, mereka juga berharap agar tanah yang tandus itu bisa menghasilkan tanaman pertanian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Air kami khusus di kampung Wai Urang sangat cukup, hanya penerangan listrik yang sangat kurang. Dan yang paling krusial adalah tanah kami tidak bisa ditanami Ubi, kalau ubi ada makanya harus diproses lama lagi baru bisa dimakan, tidak bisa langsung masak dan makan. Nanti mabuk,” tandas Umbu Kehang.
Sementara Umbu Kupang (UK) atau Umbu Samapaty disetiap pertemuan menututurkan bahwa dirinya tidak suka memberi janji. Ketika dia tidak berjanji, namun dia selalu memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat. “Soal listrik dan air saya tidak berjanji, itu adalah kebutuhan yang mestinya dipenuhi. Saya tidak janji, tapi saya tau caranya untuk menyediakan itu,” tandas UK.
Dia menuturkan bahwa di daerah lain, seperti Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, telah berbuat tanpa memberi janji seperti yang diharapkan warga Sumba Tengah yang belum menikmati listrik dan air bersih yang terjangkau.
“Di Sumba Barat mereka minta listrik, wilayahnya ada disekitar kita kecamatan, tapi tidak dialiri listrik, tapi saya usahakan tanpa janji dengan melakukan lobi-lobi kepihak penyedia jasa layanan listrik untuk memberikan listrik ke masyarakat itu, begitu juga di Sumba Barat Daya,” paparnya.
Sedangkan terkait makanan yang kurang di Desa Wai Urang, karena kondisi tanah yang tidak cocok dengan tanaman ubi, UK menyatakan bahwa hal itu bukanlah persoalan yang sangat susah dipecahkan apabila ada niat untuk membangun daerah. Artinya persoalan struktur tanah itu bisa diundang para ahli tanah untuk melakukan penelitian terhadap kandungan Ph tanah.
“Harus diteliti Ph tanah yang ada. Supaya tau cocoknya ditanami tanaman pertanian apa yang cepat dipanen. Sedangkan tanaman umur panjang kan sudah ada jambu mente, silakan dilanjutkan itu,” paparnya lagi. (Rm)












