Kupang, Ntt-news.com || Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC menyampaikan pidato pembangunan NTT menyongsong HUT ke-79 Republik Indonesia di Aula Utama El Kupang pada Kamis (15/8/2024).
Ayodhia mengajak masyarakat NTT untuk terus memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pidatonya, Ayodhia juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan hasil yang positif meskipun berada di tengah situasi global yang penuh tantangan. Melalui koordinasi yang kuat dan semangat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan,
Ayodhia mengatakan Pemerintah Provinsi NTT terus berusaha menyesuaikan berbagai agenda pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangan Penjabat Gubernur NTT. Ia menegaskan bahwa pembangunan NTT dilakukan dengan tetap berpegang pada pedoman aturan dan regulasi yang ada.
Dia juga memaparkan sejumlah pencapaian kebutuhan pembangunan di NTT. Pada triwulan II tahun 2024, tingkat pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 4,35% (YoY). Meskipun masih sedikit di bawah pertumbuhan nasional, NTT menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 7,35% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). : “Semangat Flobamoratas Tanpa Batas” Tingkat inflasi juga terkendali pada level 0,85% (YoY) di bulan Juli 2024
Selain itu, Ayodhia juga mengapresiasi penurunan tingkat kemiskinan di NTT dari 19,96% pada tahun 2023 menjadi 19,48% pada Maret 2024, dengan jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 13,54 ribu orang.
Ayodhia juga mengapresiasi penurunan tingkat kemiskinan di NTT dari 19,96% pada tahun 2023 menjadi 19,48% pada Maret 2024, dengan jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 13,54 ribu orang. “Tingkat kemiskinan ekstrem juga menurun menjadi 3,93% pada tahun 2023, dari sebelumnya 6,56% pada tahun 2022,” sebutnya.
Ayodhia menyoroti pentingnya pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di NTT. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penurunan prevalensi stunting melalui kerja kolaboratif lintas sektor. Berdasarkan data SKI, prevalensi stunting di NTT pada tahun 2023 mencapai 37,9%, dan berhasil ditekan menjadi 15,2% pada Februari 2024.***