
NTT-News.com, Waikabubak – Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat, AKBP. Muhamad Erwin menjadi Inspektur pada Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Turangga 2018 yang bertemakan “Melalui gelar pasukan Operasi Mantap Praja Turangga 2018, Polres Sumba Barat siap mengamankan Pimilihan Bupati & Wakil Bupati Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah tahun 2018″ pada Jumat (05/01/17) di Lapangan Upacara Mapolres Sumba Barat dengan Komandan Apel Ipda Muhammad Rizky Novrianto.
Hadir dalam Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Turangga, yakni Bupati Sumba Barat, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dandim 1613, Kapolres Sumba Barat, Kepala Pengadilan Negeri Waikabubak, Ketua DPRD dari tiga kabupaten, Ketua KPU dari tiga kabupaten, Ketua Panwaslu dari tiga kabupaten, Para Kabag, Kasat, Kapolsek, Para Perwira Polres Sumba Barat, Perwakilan Pol PP dari tiga Kabupaten, peserta apel yang terdiri dari 1 (satu) Peleton Kodim dan 1 ( satu ) regu Pom AD, 1 Peleton Brimob Polda NTT, masing-masing 1 (satu) Peleton Sat Lantas, Sat Sabhara, Personil Polres, Sat Intelkam dan Sat Reskrim Polres Sumba Barat serta 1 (satu) Pleton personil TNI Kodim 1613 dan Sat Pol PP.
Dalam amanat Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Turangga, Kapolres Sumba Barat, Muhamad Erwin menekankan beberapa hal yakni, Persiapan fisik dan mental dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat.
“Tunjukan sikap dan tindakan humanis serta simpati kepada masyarakat sehingga akan semakin meneguhkan jati diri Polri sebagai sosok penolong, pelayan serta sahabat masyarakat. Bangun kerjasama dengan TNI dan seluruh Steckholder terkait, serta mitra Kamtibmas lainnya, hilangkan ego sektoral, arahkan kemampuan dan pikiran pada pelayanan Masyarakat,” kata M. Erwin.
Dia juga meminta agar tetap mengoptimalkan peran Intelijen dan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan guna deteksi dini segala kerawanan yang mungkin terjadi serta dinamika yang berkembang. Selanjutnya, lakukan peningkatan pengamanan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki kerawanan tinggi untuk menjadi sasaran terorisme dan sabotase serta pelaksanaan pergelaran kekuatan secara maksimal.
“Tingkatkan kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan untuk mengantisipasi setiap kegiatan atau aksi dari kelompok Masyarakat atau pendukung penyebaran opini negatif yang bermuatan SARA, sweeping atau razia berbagai tindakan provoktif lainnya yang dapat mengganggu Kamtibmas,” perintahnya.
Dia juga megingatkan agar menghindari terlibat langsung dalam politik praktis yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap netralitas Polri. “Hindari penyimpangan dan pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra dan nama baik institusi, hindari tindakan yang dapat menimbulkan kebencian dan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik,” tandasnya.
Saat it juga Muhamad Erwin menuturkan bahwa operasi Turangga dilakukan untuk memberantas penyakit-penyakit masyarakat seperti senjata tajam. Menurut M. Erwin operasi tersebut bukan hanya seremonial belaka. Hal ini terbukti dengan keberhasilan mengamankan sejumlah barang bukti seperti, senjata tajam.
“Polisi jangan bekerja sendiri tetapi ajak Tokoh Agama dan Masyarakat juga untuk ikut membantu dalam kelancaran kerja pengamanan,” tuturnya. (JEP)