Antisipasi DBD, Pemkot Kupang Perintahkan Bersih-bersih Lingkungan

0
232
Sekda Kota Kupang, Eli Wairata

NTT-News.com, Kupang – Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Elivianus Warata, M.Si mengatakan bahwa untuk mengantisipasi wabah DBD, Sesuai Arahan Walikota Kupang, Jefri Riwukore maka seluruh Dinas, Badan, Bagian Kelurahan dan Unit Sekolah harus ambil bagian membersihkan sampah dilingkungan masing-masing.

Elivianus, menuturkan, sesuai dengan arahan dari Walikota Kupang kepada dirinya untuk melaksanakan gerakan kebersihan, “Dimana kita mengerakkan semua komponen untuk semua Sekolah, Puskesmas, ASN dan seluruh kepala dinas, perangkat daerah juga instansi terkait untuk membuat gerakan melaksanakan kebersihan dalam rangka mengantisipasi masalah penyebaran DBD yang sudah cukup banyak di wilayah Indonesia Bagian Timur NTT, lebih khusus di Kota Kupang,” ungkapnya dalam Jumpa Pers, Pada Jumat (13/03/2020) Bertempat di Garuda Lantai II Kantor Walikota Kupang.

Menurut penjelasan sekda, Gerakan Kebersihan tersebut menjadi penting bagi masyarakat Umum mengingat wabah DBD yang sudah terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). hingga Kota Kupang.

“Berkaitan dengan itu, kita mencoba membuat sebuah gerakan. Ternyata ketika saya turun ke lapangan progresnya cukup baik, Dimana anak-anak sekolah berpadu dengan beberapa lembaga untuk terus melakukan gerakan kebersihan, mengumpul sampah dan sebagainya,” tandas Eli Wairata.

Selain itu, melalui sekolah harus ada sosialisasi bagaimana mencuci tangan dengan baik, sampai dengan penyuluhan mengenai antisipasi penyakit DBD. Jadi gerakan ini bukan saja untuk membersihkan lingkungam namun juga sekaligus ada unsur perlindungan yang ada di wilayah ini, sehingga unsur kolaborasi yang ada menjadi sebuah gerakan yang cukup baik.

Ada beberapa juga yang dikatakan pada masing-masing Puskesmas, ada kerja sama dengan masyarakat dalam pembersihan lingkungan. “Dari pantauan saya itu semua berjalan dengan baik, dan Kondisi ini diharapkan dapat menjadi budaya masyarakat untuk hidup sehat lagi,” tutur dia.

Lebih jauh dijelaskan, inisiasi gerakan tersebut sekaligus menjadi instruksi dari Walikota Kupang kepada camat dan lurah untuk melakukan aktifitas kebersihan lingkungan. Baik untuk rumah-rumah atau lahan yang besar.

“Kami sudah surat untuk dilakukan pembersihan. Karena sering masyarakat membuang sampah bukan pada TPS melainkan pada lahan-lahan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal yang dijadikan tempat pembuangan sampah. Sehingga ini merupakan bagian daripada hidupnya nyamuk yang menjadi gejalah DBD,” jelasnya.

Proses foging masal untuk seluruh daerah yang dianggap endemik akan menjadi fokus perhatian.
Ini merupakan gerakan untuk mengantisipasi DBD. “Karena kita juga mendengar NTT sudah cukup banyak penyebaran DBD. Kota kupang sendiri sudah ada korban yang meninggal dunia akibat DBD sehingga ini bagian daripada gerakan semua orang,” tambahnya lagi.

“Sementara Saya sendiri memantau dengan aktifitas grup bersama lurah. Kelurahan mana yang tidak beraktifitas, puskesmas mana yang tidak beraktifitas, sekolah mana yang tidak beraktifitas. Saya akan membuat informasi supaya menjadi bahan masukan untuk kita bisa lebih baik menghindari DBD dan virus corona,” tutupnya Elvianus.

Penulis: Rafael

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini