
NTT-NEWS.COM, Waikabubak – Anggota DPRD Sumba Barat belum lama ini melaksanakan Studi Banding di tiga wilayah di Sulawesi. Masing-masing wilayah yang menjadi tempat studi banding, yakni Sulawesi Utara, di Manado, Sulawesi Selatan di Kabupaten Maros dan Toraja Utara.
Di Manado para Anggota Dewan ini melakukan studi banding tentang Kuliner, dan wisata Bahari. Di Kabupaten Maros studi banding untuk Sektor Pertanian, dan di Toraja Utara studi Wisata Budaya.
Ketua DPRD Sumba Barat, Gregorius H.B.L Pandango, dalam pertemuan dengan anggota DPRD Toraja Utara mengatakan, bahwa pihaknya datang di Kabupaten Toraja Utara itu untuk mendapatkan informasi Perkembangan Wisata Budaya.
“Kami ingin tahu bagaimana peranan Pemerintah dalam Kegiatan Event Budaya, ingin melihat langsung Prosesi Budaya Rambu Solo serta bagaimana peningkatan PAD dari sektor Pariwisata,” ucap ketua DPRD Sumba Barat yang akrab disapa Orys dan di dampingi Kadis Pariwisata Sumba Barat S. C. Poro.
Lebih lanjut Orrys Pandango memaparkan Selayang Pandang Kabupaten Sumba Barat dari untuk sektor Pariwisata, Budaya, dan topographi Alam dan Baharinya.
Sementara Ketua DPRD Toraja Utara Drs. Stefanus Mangata menyampaikan bahwa Budaya Toraja, hampir sama dengan Budaya Sumba Barat, seperti saat acara Pemakaman, Pemotongan hewan dan pembuatan rumah adat tanpa menggunakan paku.
Sedangkan lokasi pemakaman pada umumnya, pekuburan keluarga yang dimakamkan digua dan mendapat pungutan masuk sesuai kesepakatan antara keluargha dengan pemerintah seperti di Lando Rp.10.000 per orang.
Ketua DPRD Toraja Utara bersama 35 anggota DPRD setempat, pada kesempatan itu juga memamparkan gambaran Umum Kabupaten Toraja Utara. Setelah itu diakhiri dengan saling menukar cendramata berupa selempang tenun ikat Sumba Barat kepada Pimpinan DPRD dan Plakat ciri khas rumah adat Toraja Kepada Ketua DPRD Sumba Barat. (YB)