Ada Dugaan Pungli dalam Pencairan Dana PIP di TTU

0
236
Siswa-siswi SMAN Oenopu saat menerima beasiswa PIP di Bank BNI Kefamenanu
Siswa-siswi SMAN Oenopu saat menerima beasiswa PIP di Bank BNI Kefamenanu

NTT-News.com, Kefamenanu – Proses pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMA Negeri Oenopu, Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten TTU diduga ada pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh Pihak Sekolah melalui kaur kesiswaan SMA Negeri Oenopu.

Diketahui bahwa sebanyak seratus sebelas (111) Siswa SMA Negeri Oenopu yang menerima dana Program Indonesia Pintar dengan nominal per siswa satu juta rupiah (Rp.1.000.000), namun yang diterima oleh setiap siswa hanya sembilan ratus enam puluh ribuh rupiah (Rp.960.000) dan empat puluh ribuh rupiah dipotong oleh pihak sekolah dengan alasan sepuluh ribuh untuk biaya administrasi dan tiga puluh ribuh rupiah untuk biaya transportasi.

Informasi yang dihimpun media ini melalui seorang siswa yang namanya tak mau dipublikasikan oleh media ini, saat mengambil beasiswa PIP di Bank BNI, Rabu (14/06), mengatakan beasiswa mereka dipotong setiap siswa sebanyak Rp. 40.000.

“Kami potong setiap siswa Rp.40.000. Rp.10.000 untuk uang administrasi dan Rp.30.000 uang transportasi,” ungkapnya kepada media ini.

Jumlah uang senilai Rp. 30.000 yang katanya digunakan untuk biaya transportasi dari sekolah ke bank nampaknya sangat melampaui batas kewajaran dan terkesan pungli, karena transportasi dari SMA Negeri Oenopu ke Kefamenanu biasanya hanya Rp. 500.000, pergi dan pulang.

Namun bila per siswa dipungut Rp.30.000, maka uang yang terpotong untuk transportasi sebanyak Rp.3.330.000. Sejumlah Uang tersebut diduga diambil oleh kaur kesiswaan SMA Negeri Oenopu, Fridolinus Taus karena pemberangkatan siswa-siswi penerima dana PIP ini menggunakan dump truk milik kaur kesiswaan, yang pantasnya digunakan untuk mengangkut batu dan pasir.

Kaur kesiswaan SMA Negeri Oenopu, Fridolinus Taus diduga kuat punya keinginan yang tidak sehat untuk meraup keuntungan dari siswa penerima dana PIP tersebut. Pasalanya, waktu pengambilan dana ini bertepatan dengan pelatihan kurikulum 2013 (K13) yang harus diikuti oleh seluruh guru PNS terlebih kaur kurikulum dan kaur kesiswaan. Namun kaur kesiswaan SMA Negeri Oenopu lebih memilih membawa dump truknya mengangkut para siswa untuk mendapat upah angkutan.

Terkait dugaan pungli ini, kaur kesiswaan SMA Negeri Oenopu, Fridolinus Taus, saat dikonfirmasi via telpon selulernya tidak bisa dihubungi lantaran nomor ponsel miliknya sedang berada diluar jangkauan.

Diketahui bahwa Bantuan Dana PIP merupakan bantuan yang menjadi hak siswa. Jauh sebelumnya sudah dihimbau untuk tidak ditahan atau dihambat, apalagi melakukan pemotongan dalam jumlah yang tidak wajar. Namun masih saja ada upaya dari oknum guru yang untuk mengambil keuntungan dari dana bantuan siswa tersebut.

Ironisnya, aksi kaur kesiswaan ini dianggap biasa saja oleh kepala sekolah SMA Negeri Oenopu. Kaur Kesiswaan pun terus saja beraksi dengan dum truknya. Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Oenopu, Paulina Meni Uskono yang dikonfirmasi media ini melalui telpon selulernya pun tidak bisa dihubungi lantaran nomor ponsel miliknya sementara berada di luar jangkauan.

Beasiswa PIP merupakan program pemerintah pusat untuk membantu anak didik, serta disalurkan melalui sejumlah bank yang ditetapkan. Mendikbud juga menegaskan pada beberapa waktu lalu melalui sejumlah media agar penyaluran beasiswa PIP tidak boleh ada pungutan apapun, sebab sudah diatur oleh Kemendikbud untuk benar-benar tepat sasaran. (Peter)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini