
NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar lomba masakan pangan lokal serba ikan se-Kabupaten TTU untuk menyukseskan program No Nasi Sehari (Nona Sari) di daerah itu.
Selain untuk menyukses program Nona Sari, lomba itu juga bertujuan untuk mempromosikan pangan lokal yang hampir ditinggalkan masyarakat yang beralih pada pangan modern dan instan. Lomba tersebut terselenggara atas kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan, Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Kabupaten TTU di Bale BIINMAFFFO Rabu 20 Mei 2015.
Kepala BKP3 TTU, Emanuel Anunut mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan pangan lokal yang mana sebagian masyarakat telah meninggalkannya dan beralih ke pangan modern. “Ini juga bertujuan untuk mempromosikan sekaligus mendorong masyarakat untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal agar menutupi semua kekurangan dalam rumah tangga,” tuturnya.
Untuk mendukung ketahanan pangan, BKP3 TTU telah menyiapkan berbagai macam program dimana pusat pangan itu ada di pekarangan sekitar halaman rumah masyarakat. ”Kami telah melaksanakan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lokal) dimana rumah merupakan pusat pengelolaan pangan,” lanjut Emanuel.
Menurutnya, BKP3 TTU juga akan memproklamirkan Nona Sari di Kabupaten TTU pada Kegiatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur yang bertempat di Kabupaten TTU.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten TTU, Ny Kristina Muki berharap agar peserta lomba kegiatan itu berpartisipasi aktif dan lebih kreatif serta inovatif mengolah pangan lokal menjadi makanan yang tidak kalah enaknya dengan makanan modern lainnya.
“Ini ajang pertunjukan kepada masyarakat kita bahwa pangan lokal juga enak dan bergizi, melalui kegiatan ini akan bisa meyakinkan masyarakat bahwa kita kaya pangan lokal dan mau mencintai pangan lokal yang tersedia,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan TTU, Alfons Ukat menyampaikan bahwa lomba kali ini adalah lomba masakan pangan lokal serba ikan dengan maksud masyarakat TTU untuk lebih banyak mengkonsumsi hewan laut daripada hewan darat.
“Orang TTU lebih banyak mengkonsumsi daging dari hewan darat dibanding hewan laut, dari aspek kesehatan hewan di laut memiliki kadar protein yang sangat tinggi. Ikan memiliki omega 3, 6 dan 12 yang sangat dibutuhkan oleh anak usia dini yang berguna untuk kecerdasan anak,” ucap Alfons. (Peter)