Ground Breaking, PT Binusindo Energi Indonesia Segera Olah Limbah di NTT

0
367
Presiden Direktur PT Binusindo Energi Indonesia, Fabianus Besie Banase
Presiden Direktur PT Binusindo Energi Indonesia, Fabianus Besie Banase

NTT-News.com, Kupang – PT Binusindo Energi Indonesia dengan proyek Kupang Oil Storage Terminal melalui program energi terbarukan akan melakukan pengelolaan limbah untuk menampung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di seluruh NTT, baik limbah darat maupun laut yang masih bisa diolah, menjadi base oil atau solar (mini refinery).

Presiden Direktur PT Binusindo Energi Indonesia, Fabianus Banase saat memberikan sambutan pada acara ground breaking menjelaskan, perusahaan ini akan dibangun di Kawasan Industri (KI) Bolok, Kabupaten Kupang dengan luas areal mencapai 20 hektar. Pemmbangunan Perusahaan tersebut merupakan mimpinya untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.

“Ini memang mimpi saya, membangun Indonesia mulai dari NTT sebagai daerah kelahiran saya. Berulang kali saya temui Pak gubernur NTT, beliau bilang ke saya jangan datang jual mimpi untuk NTT. Saya juga minta ke pusat agar Ijin perusahaan ini tidak dipersulit, dan puji Tuhan berjalan lancar semua sesuai dengan UU yang berlaku dan Pak Gubernur juga mendukung. PT Binusindo Energi Indonesia merupakan perusahaan pertama di NTT bahkan Indonesia Bagian Timur yang bergerak di bidang energi,” kata Fabby Banase Senin 28 Agustus 2017.

Dia menuturkan bahwa perusahaan juga merencanakan pengelolaan dan pendistribusian gas alam atau gas bumi melalui teknologi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Natural Gas (LNG). Pengelolaan gas bumi melalui dua teknologi ini dapat dipergunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk industri kecil menengah dan besar.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, pada saat itu juga menuturkan bahwa perusahaan yang hari ini dilakukan peletakan batu pertama tetap dilanjutkan dengan batu kedua dan seterusnya. Dan sesuai rencana, pembangunan perusahaan itu akan dibangun 18 bulan ke depan. Namun Frans berharap agar pembangunan di percepat sehingga sebelum melepas jabatannya sebagai gubernur akan datang lagi meresmikan perusahaan ini.

“Hari ini kita peletakan batu pertama, saya mau peletakan batu pertama ini berlanjut terus dari batu pertama sampai selesai. Saya harap seelum lepas jabatan Gubernur saya datang resmikan lagi. Kalau rencananya kan 16 bulan selesai, saya minta dipecepat yah. 12 bulan bisa selesai,” kata Lebu Raya.

Dia juga memuji Presiden Direktur Perusahaan itu yang merupakan putra asli NTT yang begitu semangat menemui dirinya berulang kali untuk menyatakan akan membangun perusahaan di bidang energi dan daging sapi. “Saya bilang jangan datang jual mimpi di saya, dan hari ini terbukti memulai mimpinya, semoga sukses terus,” suport Lebu Raya. (rey)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini