
NTT-News.com, Kupang – Sejumlah masyarakat Kota Kupang yang tergabung dalam Forum Suara Masyarakat Kota Kupang (FSMKK) meminta Pemerintah dan Dewan untuk tidak mengalihfungsikan tempat eks Teluk Kupang dengan pembangunan hotel atau dijadikan lahan bisnis apapun itu.
Aldi Ndolu Koordinator Forum kepada wartawan sesaat setelah melakukan koordinasi bersama ketua DPRD Kota Kupang menyampaikan bahwa mereka datang mempertanyakan surat yang telah disampaikan sebelumnya, namun belum dijadwalkan untuk Rapat dengar Pendapat (RdP) bersama Pemerintah.
Menurutnya Forum ini, mereka hanya menginginkan adanya ruang publik terbuka bagi warga Kota Kupang dan sekitarnya yang tidak perlu disewakan kepada siapapun dan tempat eks Teluk Kupang ini bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat kota.
“Melihat Pembangunan di Kota Kupang yang semakin padat ini sehingga tidak ada lagi tempat untuk warga Kota, maka kamiminta agar tempat eks Teluk Kupang ini kembali dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik, sebagai tempat hiburan dan rekreasi yang tidak disewakan kepada pihak ketiga atau siapapun,” ungkap Aldi, Senin 07 Agustus 2017 di Kantor DPRD Kota Kupang.
Tempat eks Restoran Teluk Kupang itu diinginkan masyarakat untuk dijadikan sebagai tempat ruang terbuka yang tidak perlu disewakan, sehingga harapan forum itu, Pemerintah dan DPRD Kota Kupang dapat mendukung dengan tidak mengalihkan dengan alasan apapun.
“Kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak apabila belum adanya surat Rapat dengar Pendapat (RdP) bersama sesuai dengan waktu yang sudah disepakati hingga 14 Agustus 2017 nanti,” ujar Aldi lagi.
Sementara Ketua DPRD Kota Kupang, Yehezkiel Loedoe mengatakan, Anggota Forum bertemu dirinya mempertanyakan molornya waktu RdP. Molornya waktu RdP ini dikarenakan masih berkoordinasi dengan Pemerintah terkait waktu dimana ada beberapa kegiatan dan pekerjaan di luar daerah sehingga belum ditetapkan waktunya.
“Ini sudah ada dalam scedule kami dan akan dilakukan RdP bersama Pemerintah, kami akan koordinasikan dengan Pemerintah untuk tetapkan waktunya,” jelas Yes Loedoe. (dirk)