
NTT-News.com, Tambolaka – Bakal calon (Balon) Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Soleman Lende Dapa (SLD) terus membangun sekolah di tempat-tempat yang terbelakang dari sisi pendidikan, hal tersebut dilakukan Founding Fathers Yayasan Tunas Timur tersebut karena kepedulian dan kecintaannya membangun dunia pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya manusia yang baik demi pembangunan daerah SBD tersebut.
Bagi SLD, kemiskinan dari segala aspek itu berawal rendahnya kualitas sumber daya manusia, sehingga tidak mampu mengelola segala sumber daya alam yang telah disiapkan sang pencipta. Jika saja Sumber daya manusia tersebut sudah diatas standar maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat akan membaik mengikuti baiknya Sumber daya manusia.
“Pendidikan itu mahal, karena merupakan aset untuk memajukan ekonomi keluarga demi perubahan bangsa dan negara, Pendidikan yang bagus bisa mempengaruhi paradigma masyarakat mengenai pentingnya pendidikan,” kata SLD yang menghubungi media ini beberapa waktu lalu.
Atas dasar itu, beberapa waktu lalu lelaki ramah dan murah senyum ini membangun sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Omba Watu Leito, Desa Lete Kamouna, Kecamatan Wewewa Timur, SBD. Sekolah yang diberi nama SMK Gamba Ndeta tersebut telah dibangun sejak tahun 2012 lalu, namun beberapa waktu lalu, juga dibangun sebuah gedung sekolah dengan 3 ruang kelas belajar siswa.
Perjuangan SLD memajukan dunia pendidikan di Pulau Sumba ini memperoleh dukungan yang besar dari warga Sumba Barat Daya (SBD). SLD yang kembali meresmikan gedung SMK Gamba Ndeta, tempat belajar 100 siswa untuk tahun ajaran ini, dibawah asuhan Yayasan Tunas Timur. SMK tersebut memiliki 2 jurusan yaitu Teknik Bangunan dan Manajemen Bisnis dan tenaga 10 tenaga orang yang digaji oleh Yayasan Tunas Timur.
SLD mengisahkan bahwa berdirinya SMK Gamba Ndeta tersebut membutuhkan perjuangan ekstra, sebab daerah tersebut masih sangat terisolir dari akses infrastruktur jalan, untuk mendapatkan signal jaringan seluler pun harus membutuhkan perjuangan yang luar biasa dengan memanjat pohon atau mencari tempat yang lebih tinggi baru dapat melakukan komunikasi By Phone.
Sekolah itu, kata SLD, letaknya berada di lembah yang dikelilingi bukit-bukit dan awalnya masih sulit untuk dilalui kendaraan roda dua dan apalagi roda empat. “Awalnya bagi orang Wewewa Timur menjadi hal yang tidak mungkin untuk didirikan sekolah di tempat itu, karena dilembah dan sangat terpencil. Banyak orangtua siswa dikala itu agak pesimis kepada kami bahwa sangat tidak mungkin bagi mereka untuk mendirikan sekolah di lembah yang tidak ada signalnya dan belum ada akses jalan, tetapi saya berharap mereka memberikan lahannya untuk didirikan sekolah, Puji Tuhan sekarang mereka semua tersenyum dan bangga karena sudah ada sekolah di wilayah mereka,” Jelas bakal Calon Bupati Sumba Barat Daya yang cukup diperhitungkan ini.
Setelah sekolah itu berdiri di daerah dengan medan berbukit-bukit ini menjadi mendapat perhatian dengan dibukanya akses jalan. Hasil pertanian masyarakat daerah itu juga sudah mudah diperjual belikan ke pasar, kendaraan roda dua dan roda empat juga sudah mulai masuk mengangkut hasil pertanian masyarakat dan juga menuju ke Sekolah itu.
“Sekarang sudah bagus masyarakat menjadi senang karena akses jalan telah dibukakan dan mudah untuk mereka menjual hasil olahan bumi di pasar. Awalnya sekolah yang tidak disenangi, sekarang sudah disenangi karena jalan sudah dibuka, akses ekonomi untuk memasarkan hasil bumi ke pasar sudah semakin bagus, Sekolah tersebut membuka lapangan pekerjaan, banyak sarjana dipekerjakan menjadi guru, bahkan tuan tanah menjadi penjaga sekolah,” tambah SLD.
“Membangun kualitas sumber daya manusia membutuhkan kesamaan persepsi dari semua stakeholder, terutama pemerintah dan swasta. Pemerintah harus membuka akses seluas-luasnya kepada pihak swasta untuk pengembangan Sumber Daya Manusia melalui sekolah,” jelasnya lagi.
SLD sendiri mengapresiasi kerja kepala sekolah, ketua komite, siswa dan semua komponen masyarakat bersama Yayasan Tunas Timur sehingga sekolah ini bisa di atap, SLD sangat berbangga dengan dukungan masyarakat kepada dirinya yang memiliki keinginan untuk memajukan pendidikan di SBD.
“Mulai dari pembuatan fondasi sampai pengatapan seng merupakan kontribusi semua pihak, memang sumber dana awal pendirian sekolah itu berasal dari Yayasan Tunas Timur,” ungkap SLD.
SLD berbangga karena SMK Teknik Bangunan tersebut langsung menjadi tempat praktek para siswa bangunan dalam pembangunan gedung sekolah tersebut. “Siswa praktik langsung pembuatan fondasi Pendirian Tembok dan Pembuatan Kerangka Atap serta pengatapan, itu keistimewaan sekolah karena terdapat kedua pendidik sarjana teknik” tegas SLD.
Kepala UPTD Wilayah X Abdulla Faizal, mengapresiasi Yayasan Tunas Timur, mengatakan awalnya Ia meragukan eksistensi Yayasan Tunas Timur, karena menurutnya selama ini dirinya selalu mendapatkan informasi miring mengenai sekolah-sekolah asuhan Yayasan Tunas Timur, tetapi menurutnya setelah melihat bukti dan fakta yang ada dirinya sangat bangga dan memberikan apresiasi bawah sekolah Yayasan Tunas Timur benar-benar ada di Sumba Barat Daya dan memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan SDM.
Abdulla Faizal juga menuturkan tidak membedakan antara sekolah swasta dan sekolah negeri untuk mengakses bantuan-bantuan dari pemerintah. Abdulla sendiri berjanji akan memikirkan juga tenaga pendidik guru tenaga kontrak Provinsi untuk ditempatkan di Yayasan Yunas Timur. (Rm)