Life StyleNews

Penonton Konser Slank di Kupang Kecewa

×

Penonton Konser Slank di Kupang Kecewa

Sebarkan artikel ini
Grup Band Slank
Grup Band Slank
Grup Band Slank

NTT-NEWS.COM, Kupang – Banyak penonton merasa kecewa dengan Konser Slank yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 29 April 2015 malam. Kekecewaan penonton lantaran kesiapan panitia yang tidak maksimal. Bahkan tak jarang penonton melontarkan kata-kata yang tak pantas untuk panitia.

“Ini konser terburuk sepanjang sejarah Slank,” kata seorang Slankers, Maria Rosi kepada wartawan di sela-sela konser Slank.

Konser Slank yang dijadwalkan berlangsung sejak pukul 17.00 Wita, molor hingga pukul 21.30 Wita. Informasi yang dihimpun menyebutkan Slank menolak konser, karena panggung dan sound systemnya tidak maksimal. Walaupun molor Slankers tetap setia menunggu grup band idolanya.

Walaupun pada akhirnya mereka harus kecewa karena saat konser tidak terdengar suara khas Kaka Slank. “Orang yang dalam stadion saja tidak dengar bagaimana di luar stadion,” katanya.

Ketidaksiapan panitia dalam menggelar konser sudah tampak saat memasuki stadion Oepoi tempat digelarnya konser. Dimana tidak terdapat penerangan yang cukup bagi penonton. Bahkan, diatas panggung hanya tampak tiga lampu berukuran kecil untuk menerangi personil Slank.

Selama pergelaran konser Slank yang membawakan 10 lagu hitsnya, para Slankers yang tampak kecewa menyoraki dan mengumpat panitia serta meminta agar uang tiket mereka dikembalikan. “Ini bukan konser. kembalikan uang kami, teriak seorang pemuda,” katanya.

Kaka Slank saat konser juga mengungkapkan kekecewaannya atas kesiapan panitia terutama panggung dan mickrophone yang dipakai untuk bernyanyi. “Panggungnya terlalu kecil, dan Micknya kurang bagus, insya Allah, kalo Slank ke Kupang lagi tolong dibuat lebih meriah lagi,” kata Kaka Slank.

Ketua Panitia Konser Vincent Mone meminta maaf pada Slankers di Kota Kupang, karena tidak maksimalnya persiapan panitia saat konser malam tadi. “Kami minta maaf. Kami sudah berupaya maksimal, tapi sound di Kupang tidak ada yang bisa mendukung,” katanya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *