NTT-News.com, Kupang – Dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI) di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Pulau Timor, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang menggelar aksi, Rabu (28/12/2016) di depan Polda NTT, guna meneriakan berbagai persoalan yang ada di NTT.
Koordinator aksi Markus Gani mengungkapkan, aksi yang dilakukan ini sebagai wujud kepedulian PMKRI Kupang terhadap persoalan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sampai hari ini belum ada penyelesaiannya, padahal Presiden RI Joko Widodo sendiri sudah berulang kali datang ke NTT dan menegaskan untuk memberantas human trafficking di NTT.
Menurut Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Kupang ini, NTT sedang dilanda berbagai persoalan sosial, salah satu masalah yang sedang terjadi di NTT dan secepatnya diberantas adalah masalah human trafficking yang saat ini terus meningkat.
“Dalam konteks nasional, kami juga meminta pemerintah pusat untuk mengambil sikap tegas terhadap organisasi-organisasi radikal yang mengganggu keutuhan NKRI,” tambahnya.
Ketua Termandat PMKRI Kupang, Yohanes Kare menilai, dalam kunjungan jokowi yang sekian kalinya di NTT, fokusnya hanya pada pembangunan infrastruktur dan mengabaikan pembangunan manusia yang ada di bumi Flobamora.
Hal ini menurutnya, membuat berbagai persoalan yang ada di NTT susah untuk diberantas, termasuk persoalan human trafficking. “Kami melihat kunjungan jokowi yang sudah sekian kali di NTT hanya fokus pada pembanguna infrastruktur, bukan pembangunan manusia. Hal ini yang membuat human trafficking terus meningkat di NTT,”ujarnya.
Sementara itu Sekertaris Jenderal PMKRI Kupang Adrianus Dandi berharap, agar kedepannya perhatian pemerintah pusat untuk NTT, lebih perioritas kepada pembangunan sumber daya manusia. Bagi Dandi, apabila kualitas sumber daya manusia di NTT baik, dengan sendirinya persolan sosial yang ada di NTT bisa teratasi, termasuk persoalan human trafficking. (*/rls)