NTT-News.com, Kupang – Menyikapi peristiwa kekerasan dan kejahatan terhadap 7 anak di Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 13 Desember 2016 maka Forum Pemuda Kristen (FPK) NTT Cinta Damai menyatakan sikap, Mengutuk dengan keras aksi kejahatan kemanusiaan yang mengakibatkan 7 anak mengalami kekerasan secara sadis
Menyatakan bahwa peristiwa kekerasan pada anak-anak ini adalah tragedi kemanusiaan yang melampaui batas-batas perikemanusiaan. Menyampaikan rasa empati yang tulus dan mendalam kepada orang tua dan keluarga korban serta mendoakan pata korban agar dapat tertolong dan segera pulih.
Meminta kepada KPAI dan semua pihak agar secepatnya melakukan proses pemulihan trauma terhadap anak-anak korban kekerasan dan lainnya yang berada dilokasi peristiwa.
Meminta kepada Pemerintah dan Penegak hukum untuk melakukan langkah penanganan hukum yang transparan dan tuntas terhadap pelaku dan kroninya serta mengungkapkan motif dibalik kejahatan tersebut untuk memenuhi rasa keadilan.
Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat se NTT untuk dapat menghindarkan diri dari berbagai upaya provokasi dalam bentuk apapun yang dapat memperkeruh situasi dan kondisi.
Meminta kepada seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda se NTT untuk berada digarda terdepan dalam menjaga stabilitas keamanan diwilayah masing-masing dan meredam berbagai gejolak yang mungkin saja terjadi akibat peristiwa kejahatan kemanusiaan tersebut.
Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar segera melaporkan kepada Pemerintah dan aparat berwajib apabila mengetahui atau menemukan hal-hal yang mencurigakan serta menghindarkan diri dari tindakan main hakim sendiri.
Meminta kepada Pemerintah, Aparat Keamanan dan seluruh elemen masyarakat untuk turut menciptakan suasana aman dan kondusif serta menjamin perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung dalam rasa aman dan damai.
Pernyataan sikap ini ditanda tangani oleh Ketua Pemuda GMIT, Ketua Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Ketua Brigade Meo, Sekretaris FKPGK Kota Kupang dan Tokoh Pemuda Hermanus Boki. (dirk)