NTT-News.com, Kefamenanu – Untuk meningkatkan bisnisnya secara komprehensif, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menggiatkan aktivitas pemasaran produknya. Selain produk Perbankan yang bersifat konvensional seperti simpanan dan pinjaman, kini BRI juga semakin gencar dalam memasarkan produk non konvensionalnya, diantaranya dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Program DPLK dari BRI sama dengan program dari Pemerintah Daerah yang memiliki program Desa Mandiri Cinta Petani menuju pensiun Petani yang dinamakan SARI TANI.
“DPLK BRI (Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI) sama dengan program pemerintah kabupaten TTU yang mempunyai Program SARI TANI menuju Pensiun Petani, sehingga sangat pas untuk di sinkronisasikan,” Ungkap Kepala cabang BRI Kefamenanu, Ing Raka Sumarjaya kepada sejumlah wartawan di Aula Bale Biinmaffo Rabu (07/12).
Untuk mendukung program DPLK dan Sari Tani, BRI menyiapkan Program BRILINK bagi Desa yang sudah Memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk mendekatkan pelayanan perbankan kepada masyarakat.
“BRILINK itu keagenan BRI yang akan kita berikan kepada BUMDES ataupun masyarakat Umum dan betul-betul menjadi embrio badan usaha desa sehingga masyarakat desa itu lebih dekat pelayanan perbankan karena di brilink itu sudah menyiapkan seluruh pelayanan perbankan, baik setor, penarikan, membuka rekening maupun masyarakat mengajukan KUR,” ujarnya.
“Setelah mendapatkan KUR, dan agar masyarakat tidak kesulitan untuk menyetor setiap bulannya karena kejauhan, BRI buka BRILINK itu untuk mendekatkan pelayanan sehingga betul-betul BRI di Kefamenanu benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,” jelas Kepala Cabang BRI Kefamenanu.
Kepala Devisi DPLK BRI Pusat, Ibrahim saat menjelaskan terkait Produk DPLK yang merupakan suatu gudang investasi yang dimiliki BRI dan dijual Kepada peserta baik Individu maupun Kelompok dengan syarat-syarat yang diatur untuk bergabung dengan produk tersebut.
“DPLK ini suatu gudang investasi yang dimiliki oleh BRI dijual kepada peserta yang bisa diikuti oleh individu maupun kelompok, syarat untuk gabung ke DPLK itu harus berusia 17 Tahun ke atas atau sudah menikah, memiliki KTP dan memiliki biaya setoran awal Rp 100 ribu rupiah,” Jelas Kepala Devisi DPLK BRI Pusat itu.
“DPLK juga disebut Investasi menuju pensiun, produk ini adalah produk investasi untuk mempersiapkan masa pensiun pesertanya, dengan mematok kapan usia pensiunnya, memiliki rekening tabungan di BRI, BRitama maupun simpedes,” lanjutnya.
Tujuan dari produk ini pun untuk mengedukasi kepada masyarakat Indonesia dan masyarakat di TTU untuk sadar akan persiapan masa pensiunnya, sesuai data BPS masyarakat yang telah mempersiapkan pensiunnya itu sangatlah sedikit dari sejumlah usia angkatan kerja yang ada di Indonesia.
“BRI ingin mendorong program edukasi tentang persiapan masa pensiun melalui DPLK BRI, yang sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten TTU yang Bupati ingin masyarakatnya memiliki persiapan pensiun dan ini sangat cocok,” pintahnya
Perlu diketahu bahwa, untuk masa kepesertaan, peserta mempunyai hak untuk memilih masa pensiun, minimal 40 tahun, maksimal 60 tahun. Kalau yang sudah berusia 40 tahun pun masih diperboleh untuk bergabung di DPLK.
Untuk Produk DPLK ini, Kabupaten Timor Tengah Utara merupakan salah satu Kabupaten di Seluruh Indonesia yang memiliki Program Pensiun Petani sesuai dengan Program DPLK dari BRI. “Kerja sama dengan Pemda terkait DPLK, TTU menjadi salah satu kabupaten di seluruh Indonesia yang pertama kali merintis kerja sama dengan BRI,” tutup Ibrahim. (Peter)