
NTT-News.com, Belu – Kolam susuk adalah sebuah obyek wisata ternama yang terletak di Babupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini dalam kondisi memprihatinkan tak terurus. Obyek wisata yang dulunya menjadi kebanggaan masyarakat Belu, ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara.
Bahkan saking tersohornya, seorang penyanyi kondang, Koes Plus, menciptakan sebuah lagu yang menggambarkan kejayaan Kolam Susuk kala itu berjudul Kolam Susuk, namun sayang beribu sayang, Kolam Susuk terabaikan, Ditumbuhi ilalang, dipenuhi sampah, menjadi tempat berkeliaran ternak seperti sapi dan kambing, dengan fasilitas seadanya yang tak terurus bak bidadari tertimbun sampah.
Beberapa orang yang kebetulan ditemui awak media di sekitar obyek wisata, Hengky Mali, mengeluhkan kondisi obyek wisata Kolam Susuk saat ini sangat berbeda jauh dengan Kolam Susuk masa lampau. Kini terabaikan dan terlupakan, seakan tak dibutuhkan lagi. “Dulu tempat ini selalu ramai dikunjungi tetapi sekarang sepi, paling hari minggu atau hari libur, itupun hanya beberapa orang saja,” tuturnya.
Melihat kondisi tersebut, warga berharap pemerintah Kabupaten Belu dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengembalikan masa jaya Kolam Susuk dan menjadikannya sebagai ikon pariwisata kabupaten Belu.
“Kita berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata, memperhatikan Kolam Susuk karena sudah dikenal, ini kan tinggal dikelola dengan baik kemudian dipromosikan secara maksimal, kalau tidak mampu mending mundur saja dari jabatan kepala dinas, biar diganti oleh orang yang kompeten,” kata seorang yang kebetulan duduk bersama Hengky.
Pantauan media ini, Kolam Susuk yang pernah diangkat dalam lagu seorang penyanyi kondang itu bagaikan tambak karatan yang tak pernah terurus rapih dari pemiliknya. (Rey)