NTT-News.com, Kupang – Pemegang Saham Bank NTT meminta agar segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa (LB) pada bulan November 2016, sebab berdasarkan hasil laporan akan perkembangan Bank NTT dalam tahun buku berjalan, menurut pernyataan beberapa pemegang saham, Bank NTT mengalami kemunduran dalam beberapa kriteria.
Namun Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo menyampaikan bahwa rencana RUPS LB tersebut sebaiknya ditunda sampai Maret 2017, sebab Bank NTT saat ini masih dalam keadaan sehat. “Sebaiknya ditunda sampai dengan Maret 2017, agar kita bisa selesaikan tahun buku 2016, karena toh Desember 2017 kita sudah selesai masa jabatannya,” tandas Daniel Rabu 2 November 2016 dini hari.
Terkait rencana RUPS tersebut, Tagu Dedo juga mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari Gubernur NTT, namun dirinya meminta agar mempertimbangkan lagi rencana RUPS LB tersebut di tunda ke Bulan Maret 2017.
“Saya sedang meminta perrtimbangan pak Gub agar RUPS LB ditunda ke bulan Maret saja, karena Kondisi Bank NTT dalam kondisi baik, tidak ada hal yang urgent utk diadakan RUPS LB. Ini atas pertimbangan kebaikan bagi Bank NTT. Kinerja Keuangan baik, Laba sampai dengan Oktober 2016 Rp.258 Miliar. NPL 2.63 persen. Maksimal untuk tidak 5 persen, sehingga kualitasnya kredit saat ini Sehat, dan total Assets Rp.10,5 Trilliun,” katanya kepada NTT-News.com
Dia menuturkan bahwa laba sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. hal ini disebabkan pendapatan bunga dari penempatan dana di Surat Berharga dan bank lain, karena volume pengendapan dana Pemda yang menurun akibat pengurangan alokasi DAU dan DAK.
“Penurunan DAU dan DAK mencapai Rp.1.7 Trilliun, aspek ini uncontrollable bagi kami management. Selain itu penurunan Laba juga disebabkan adanya pencadangan risiko kredit sebesar Rp.32Miliar atas rekanan PLN yang dipailitkan, dan hal ini juga dialami perbankan lain yang juga memberi pinjaman kepada Debitur tersebut yaitu PT Arena Maju Bersama,” paparnya.
Penurunan pendapatan dari penempatan dana antar bank ini juga mencapai Rp.74 Miliar. Jadi bila tidak ada penurunan pendapatan dari segmen ini, maka Laba Bank NTT bisa mencapai Rp. 332Miliar. “Penjelasan ini saya berikan agar masyarakat tahu bahwa kalaupun saya mundur dalam RUPS LB nanti Kondisi Bank NTT baik adanya,” tandasnya.
Terkait rencana para pemegang saham yang akan memberhentikan dirinya. Tagu Dedo malah mengamini bahwa renacana itu meruapakan hak dari para pemegang saham, namun ia meminta agar memperhatikan Undang-undang sehingga tidak asal-asalan.
“Saya juga rencana akan memgajukan pengunduran diri Maret 2017 untuk persiapan Pilgub 2018. Bagi saya lebih baik jabatan Dirut saya lepaskan dari pada Bank NTT diperlakukan seperti ini, kasihan Nasabah dan Karyawan serta kepentingan Daerah ini. Membesarkan bank ini tidak mudah. RUPS LB bisa saja dilaksanakan kapan saja. Tapi memberhentikan Dirut harus Ada alasan yang jelas. Karena masa jabatan saya sampai dengan 30 Desember 2017,” kisahnya. (rey)