EkbisNews

Izhak Eduard: Bangun NTT Harus dengan Satu System

×

Izhak Eduard: Bangun NTT Harus dengan Satu System

Sebarkan artikel ini
Direktur utama Bank NTT, Izack Eduard Rihi
Kepala Divisi Kualitas Layanan dan Produk, Izhak Eduard Rihi
Izhak Eduard Rihi, Bankir dan  Praktisi IT

NTT-News.com, Kupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal sebagai Provinsi termiskin ketiga setelah Papua dan Papau Barat, saat ini sedang membutuhkan pemimpin yang mampu memetakan segala potensi yang bisa dikelola untuk meningkatkan Ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikan seorang tokoh agama, sekaligus bankir dan praktisi IT serta pelaku ekonomi di NTT, Izhak Eduard Rihi, ketika berbincang-bincang dengan NTT-News.com, seputar bagaimana menangani masalah kemiskinan dan pemimpin mendatang untuk NTT, Selasa 4 Oktober 2016 di Kupang.

Menurut Pendeta muda ini, membangun NTT menjadi provinsi yang keluar dari lingkaran kemiskinan memang membutuhkan pemimpin yang paham tentang persoalan yang dialami NTT saat ini, dan memahami pula solusi untuk mengatasinya.

“Solusi membangun NTT ini sudah mulai dibuat oleh beberapa kandidat yang menyatakan diri siap maju untuk calon Gubernur pada tahun 2018 nanti. Ini saya tidak sedang mempromosikan siapa-siapa tetapi pemimpin-pemimpin yang paham membangun ekonomi NTT itu yang dibutuhkan saat ini, hanya pemetaan ekonomi yang dilakukan selama ini masih membutuhkan system yang mampuni,” kata Izhak.

System yang mampuni itu, lanjutnya, adalah system yang berbasis data akurat dan terkoneksi dimana-mana dan melibatkan lembaga agama, lembaga adat dan masyarakat, system itu harus sistem aplikasi komputer yang terintegrasi. “Selama ini, lembaga agama masih sebatas mengajarkan tentang cara hidup yang baik dan benar, belum sampai bagaimana memberdayakan ekonomi umat, begitupun lembaga adat. Saya sudah buat systemnya dan sedang melakukan pemetaan potensi ekonomi masyarakat di beberapa daerah,” tuturnya.

Dengan system yang ada, Pemerintah dapat bekerjasama dengan lembaga adat dan agama untuk memetakan secara keseluruhan potensi di masing-masing wilayah. Setelah memetakan keunggulan daerah, disana bisa dibentuk Koperasi yang harus terkoneksi dengan system yang ada. Selanjutnya hadirkan Bank NTT sebagai mitra perbankan dan PT Flobamora sebagai mitra usaha.

“Kalau ini dilakukan, maka program ini tidak mungkin salah sasaran, pembeli cukup sampai di Pelabuhan untuk belanja hasil dari NTT, karena semua melalui koperasi dan PT Flobamora, dengan demikian tidak ada lagi permainan harga dari tengkulak, yang berakibat pada pemiskinan bagi masyarakat dan semakin memperkaya yang kaya, seperti tengkulak, System ini ada untuk keadilan,” jelasnya.

Lebih rinci Dia jelaskan bahwa system yang dimaksud itu adalah system yang berbasis mobile atau computer control. Sistem tersebut berupa aplikasi komputer yang terintegrasi antara identifikasi potensial ekonomi rakyat, pengelolaan keuangan, personalia, pengawasan dan pelaporan secara real time online dengan menggunakan jaringan internet.

Implementasi pemetaan Berbasis IT
Implementasi pemetaan Berbasis IT

“Dari handphone atau komputer yang terkoneksi dengan system ini, pemerintah daerah dapat mengontrol secara real time online tentang data-data penduduk dan potensinya. Dari system juga pihak auditor dapat mengaudit secara online penggunaan anggaran. Semua jadi transparan,” pungkasnya.

System tersebut juga harus ditempatkan di desa atau kelurahan dan staf desa /kelurahan pula yang melakukan identifikasi aset ekonomi masyarakat dan menginputnya dalam sytem, selain yang dilakukan oleh lembaga agama dan lembaga adat.

“Setalah data masuk, maka dilakukanlah pemetaan ekonomi rakyat, disini pemimpin bisa menganalisa sendiri dan merekomendasikan apa yang dilakukan disana. Disitu juga koperasi dan PT Flobamora masuk serta Bank NTT juga hadir, semua ini milik pemda jadi harus dimanfaatkan betul,” tandasnya.

Dalam perbincangan itu, Kepala Divisi Kualitas Layanana Bank NTT ini mengaku siap jika suatu saat ada Kepala Daerah atau calon kepala daerah yang memintanya memaparkan idenya itu, pasalnya, ide tersebut telah ia buktikan dengan membuat system dan melakukan pemetaan potensi ekonomi masyarakat di seluruh NTT melalui System yang ia enggan sebut namanya itu.

“Kalau saya diminta untuk presentasikan ini kepada kepala daerah saya siap, menurutnya ide ini adalah ide smart dan terkini yang dia yakini bisa menjawab kebutuhan dan mempermudah kontrol kepala daerah, karena NTT daerah kepaulauan,” tegasnya. (rey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *