
NTT-News.com, Jakarta – Yayasan Sayangi Tunas Cilik – mitra Save the Children menyelenggarakan seminar dan lokakarya Membangun Fondasi Perubahan Paradigma Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 26 – 28 Juli 2016 juga melibatkan 120 orang peserta dari pemerintah, praktisi, kalangan akademisi, NGO Internasional serta lembaga profesi. Terdapat juga peserta dari luar negeri dari AS, Inggris, Australia, Myanmar dan Cambodia yang mendukung dan ingin belajar dari program ini.
“Ada peningkatan jumlah kekerasan terhadap anak terutama pelecehan seksual dan beberapa dari mereka yang dimuat oleh media, ini sudah pada kondisi darurat. Namun, secara umum cara untuk respon masih belum tepat dan profesional juga diwarnai banyak mitos. Negara ini harus dibantu bagaimana menghadapi masalah anak-anak tersebut secara profesional dengan menghormati hak-hak anak,” kata Tata Sudrajat Direktur Families First Program, Yayasan Sayangi Tunas Cilik – mitra Save the Children.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta ini bertujuan untuk memberikan ruang diskusi dan belajar bagi semua pihak terutama Pemerintah dalam memahami perubahan paradigma pengasuhan anak berbasis keluarga dan manfaatnya terhadap pengembangan sistem perlindungan anak itu sendiri. Serta mengidentifikasi kerangka umum perlindungan anak dan sistem perlindungan dan pengasuhan dan posisi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain dalam hal kebijakan, program, dan praktek.
“Pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan nasional utama sebaiknya dapat mengadopsi program perlindungan dan pengasuhan anak dengan menggunakan pendekatandan metode Family First, serta menggunakan praktik terbaik dan pembelajaran dari program yang sudah ada untuk ditingkatkan pada skala nasional,” tegas Tata Sudrajat pada kesempatan yang sama.
Program Family First yang merupakan kerjasama antara Save the Children dan Kementerian Sosial (Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak) adalah sebuah pendekatan yang bekerja secara langsung dengan anak-anak dan keluarga dan program pengasuhan yang mencegah anak-anak terpisah dari keluarga.
Program ini kemudian terpilih sebagai Signature Program oleh Save the Children International sebagai program perlindungan anak untuk periode 2014-2018, karena telah terbukti mampu meningkatkan dan memperluas program di 9 wilayah pada 4 Provinsi (Lampung, Cianjur, Kota Bandung, Kab.Bandung, Kab.Bandung Barat, Cimahi, Yogyakarta, Sumba serta Kupang).
“Yayasan Sayangi Tunas Cilik menilai peran keluarga sangat penting dalam menjaga, mengawasi, memperhatikan proses tumbuh kembang anak, dan memberikan pola pengasuhan dan penuh kasih sayang terhadap anak-anak agar semua hak-hak mereka dapat terpenuhi. Kita semua bertanggung jawab untuk memperhatikan anak-anak sehingga mereka dapat dipersiapkan untuk menjadi generasi yang berkualitas guna melanjutkan pembangunan Indonesia ke depan,” pungkas Selina Patta Sumbung, Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik – mitra Save the Children. (*/Rully)