NTT-NEWS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai komitmen dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam gangguan negara asing.
Dalam kasus perairan Natuna di Laut China Selatan, Presiden Jokowi sudah menegaskan untuk menjaga wilayahnya dari negara Tirai Bambu.
Jokowi pun siap melakukan perlawanan dengan China jika negara tersebut melanggar kedaulatan Republik Indonesia.
Melalui Menlu RI Retno Marsudi melakukan protes keras terhadap China yang melanggar kedaulatan RI di wilayah Peraitan Natuna.
Menlu memanggil kuasa usaha Kedutaan China di Indonesia, Sun Weide. Indonesia melayangkan sikap protes dengan China atas sikap China yang melindungi nelayannya mencuri ikan di wilayah Indonesia.
Bahkan berdasarkan pengakuan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, kapal Indonesia sudah ditembaki kapal perang China di Natuna.
Sikap yang ditujukan Menlu Retno ini sebagai wujud tegasnya Presiden Jokowi dalam menghadapi kisruh dengan China di Perairan Natuna.
Sebelum terjadi peristiwa di Laut China Selatan itu, China sebelumnya sudah mengakui Natuna itu bagian dari wilayah Indonesia.
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Kementerian Luar Negeri China sudah mengakui Natuna milik Indonesia. Karena itu, tidak ada lagi sengketa antara Indonesia dan China terkait Natuna.
“Dari Natuna, kami bisa tarik garis ZEE ke utara dan tidak ada sengketa dengan China,” kata Luhut di Jakarta, Senin (1/12). (Tempo)