Kami Hampir Mati Dan Sudah Terjual
Kaki-kaki jalanan yang masih belia
Dirampas jam bermainnya,
Dibayar barter dengan segenggam gula-gula.
Kepada peti barang-barang paket,
Mereka diberi beban mengusung
Sambil diiringi musik kematian harga seonggokan diri.
Mereka mati terusung bersama gula-gula penawar hati.
Mata-mata lentik yang masih dara
Dirampas jam nontonnya,
Dengan dibayar pelengkung bulu mata.
Demi menggali selokan-selokan, tempat aliran kebusukan,
Sambil tetap diiringi musik kematian yang hanya diubah judulnya,
Kami Hampir Saja Mati Terjual..
Yang sebagiannya malah berteriak,
Sebagian judulnya sudah dihapus paksa
Karena judul sesungguhnya
“Kami Sudah Selesai Terjual”.
Ledalero, 2014
Karya, Niron Putra