
NTT-NEWS.COM, Jakarta – Luasnya sebaran usaha budidaya rumput laut di Indonesia mengantarkan Indonesia menjadi salah satu produsen utama rumput laut dunia. Sebagian besar dihasilkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) mencatat Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi penyumbang rumput laut terbesar secara nasional. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi rumput laut Indonesia pada 2015 mencapai 10.335.000 ton basah, 60 persen dari capaian tersebut disumbang dari NTT.
Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut mencatat produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2015 mencapai 10.335.000 ton basah atau jika dikonversi menjadi 1.033.500 ton kering.
Pengimpor rumput laut terbesar berasal dari China, berdasarkan data yang dikeluarkan KKP per tahun, ekspor produksi rumput laut ke China sebanyak 169 ribu ton rumput laut kering.
“Serapan terbesar dari China, yang beli terbesar di China,” kata Aziz menegaskan.
Di sisi lain serapan industri dalam negeri terhadap rumput laut dinilai masih sangat rendah, hanya mencapai 87.429 ton kering.
“Pasokan dan budidaya rumput laut masih banyak tersedia di dalam negeri, tapi serapannya masih rendah, oleh karena itu para pelaku usaha rumput laut terus berusaha agar rumput laut itu bisa diekspor sembari membangun daya saing industri dalam negeri, karena sebenarnya pasar luar negeri yang selama ini berkontribusi terhadap berkembangnya budi daya rumput laut Indonesia,” kata Azis. (htr/rey)