News

Fernando Tibo Olla, Atlet Taekwondo Kota Kupang Dikeluarkan dari SKO NTT, Orang Tua Mengadu ke MeJa Rakyat

×

Fernando Tibo Olla, Atlet Taekwondo Kota Kupang Dikeluarkan dari SKO NTT, Orang Tua Mengadu ke MeJa Rakyat

Sebarkan artikel ini

Kupang, Ntt-news.com – Fernando Tibo Olla, atlet taekwondo perwakilan Kota Kupang, meraih medali emas mendatangi MeJa Rakyat Kantor Gubernur NTT Kedatangan Mereka merasa kesal karena anak ini dikeluarkan dari Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO ) Blobamorata kupang NTT, yang secara tiba-tiba mengeluarkan Fernando dari sekolah.

Boby Pakh, pengacara NTT mengungkapkan bahwa pihak keluarga tidak menerima keputusan tersebut dan memilih melaporkan kasus ini ke MeJa Rakyat. pada Jumat, 11 Juli 2025, didampingi pengacara Boby Pakh.

Mereka merasa janggal karena anak ini dikeluarkan dari SKO NTT. Kami meminta kepada Kepala Dinas, Gubernur dan Wagub untuk kalau bisa anak ini dikembalikan ke SKO,” ujar Boby.

Soleman Olla, bapak Fernando menjelaskan, anaknya dikeluarkan tanpa pemberitahuan resmi sebelumnya.

“Pada 4 Juli lalu, anak saya dikeluarkan secara tiba-tiba dari SKO. Tanpa pemberitahuan kepada kami selaku orang tua,” ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya diundang ke SKO untuk menerima rapor, namun saat itu baru mengetahui keputusan pihak sekolah.

“Yang diundang cuma lima orang. Saat itu baru saya tahu kata mereka anak ini dikembalikan,” katanya.

Boby menyayangkan keputusan tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya sudah mengonfirmasi ke Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo NTT, namun pihak Cabor mengaku belum mengetahui keputusan pengeluaran Fernando dari SKO.

“Sudah konfirmasi ke Cabor terkait dikeluarkannya Nando ini dari SKO. Menurut pimpinan Cabor Taekwondo NTT, mereka belum tahu. Harusnya dikonfirmasi terlebih dahulu karena kita tidak bisa mengeluarkan anak ini begitu saja. Apalagi ini sekolah khusus untuk jadi atlet,” katanya.

Lebih lanjut, Boby menilai keputusan tersebut tidak logis, mengingat Fernando masuk ke SKO melalui proses seleksi yang ketat.

“Kalau memang dikeluarkan karena alasan satu dan dua hal tidak masuk akal, sebab anak ini masuk ke SKO melalui seleksi yang ketat,” ujarnya.

Fernando sendiri merupakan atlet berprestasi. Ia meraih medali emas pada kejuaraan taekwondo tahun 2019 dan 2023, yang kemudian mengantarkannya masuk ke SKO atas rekomendasi dari Cabor.

Menurut Boby, seharusnya pengumuman pengembalian Fernando ke sekolah umum disampaikan oleh Cabor kepada orang tua, bukan langsung oleh kepala sekolah.

“Orang tua diundang untuk terima rapor lalu kemudian mereka sampaikan anak ini dikembalikan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah umum,” katanya.Boby menegaskan bahwa pihak keluarga tidak mempersoalkan pengeluaran Fernando dari SKO jika memang dilakukan sesuai aturan.

“Sebenarnya tidak masalah, kalau prosedurnya jelas. Sepengetahuan kami kalau sekolah mau ada atlet yang didegradasi tentu mereka harus gelar rapat bersama Cabor,” pungkasnya***