BPJN NTT Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Bangun Posko Antisipasi Bencana di Titik Rawan Banjir & Longsor

0
44

Kupang, Ntt-news.com || Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN ) NTT terus mempersiapkan berbagai proyek infrastruktur penting untuk mendukung mobilitas dan keselamatan masyarakat, salah satunya adalah pembangunan jembatan yang direncanakan pada tahun 2025. Pembangunan tersebut merupakan bagian dari upaya memperbaiki konektivitas di wilayah NTT.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Junianto, S.T., M.T.  Mengatakan “Proyek pembangunan infrastruktur jembatan  saat ini masih dalam tahap perencanaan ulang dan perhitungan biaya. Meski demikian, anggaran sekitar 98% telah disiapkan, meski angka pastinya masih belum dapat dipastikan. Rencananya, proyek ini akan dilelang dalam beberapa bulan ke depan setelah desain final. Selain jembatan, sejumlah proyek Preservasi jalan nasional di Kabupaten Kupang juga sedang dipersiapkan untuk tahun 2025. Jalan-jalan nasional akan menjadi prioritas utama dalam pembenahan infrastruktur. katanya Agustinus diruangan kerja pada Jumat (13/12/2024)

Ia disebut pencapaian mulai Januari Hingga November 2024, “progres fisik pembangunan infrastruktur di NTT sudah mencapai 91,01%, dengan progres keuangan mencapai 88,17%. Kepala Balai Jalan Nasional NTT menyebutkan bahwa penarikan paket-paket anggaran akan dilakukan pada 17 Desember mendatang, dan pencapaian anggaran tahun ini bisa mencapai 98,88% dari total anggaran sebesar 1,2 triliun”.

Selain itu, Agustinus Menyembut musim libur Natal dan Tahun Baru  menyiapkan posko ini siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana longsor dan banjir di beberapa wilayah kabupaten.

“Mengingat potensi bencana alam seperti longsor dan banjir selama musim hujan, posko-posko tersebut akan dilengkapi dengan peralatan darurat seperti loader, damtruck, dan tenaga terlatih yang siap siaga 24 jam. Terdapat 19 titik rawan longsor dan 13 titik rawan banjir di wilayah NTT yang menjadi perhatian utama”.

Agustinus menjelaskan masalah sampah masih menjadi tantangan besar di wilayah ini. “Sampah yang menghambat aliran air dan menyebabkan penyumbatan saluran dan sering kali memperburuk kondisi infrastruktur, terutama di jalan-jalan utama. Pemerintah telah melakukan upaya pembersihan dengan melibatkan berbagai pihak untuk menjaga kebersihan dan kelancaran arus lalu lintas, terutama menjelang musim hujan”.

Bpjn NTT terus meningkatkan kualitas  infrastruktur dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, demi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur dan program-program penanggulangan bencana ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperlancar distribusi barang serta jasa di wilayah NTT”.

Dirinya mengharapkan kepada masyarakat NTT agar selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini