Kasihan! Pedagang di Pasar Waimangura Berjualan di Antara Lumpur dan Sampah

0
506
Kondisi Pasar Waimangura yang Berlumpur

NTT-News.com, WEBAR – Sejumlah pedagang di pasar Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat rela berjualan di antara lumpur dan sampah. Beberapa di antaranya hanya menggunakan alas seadanya untuk memasarkan dagangan mereka yang justru berada di atas lumpur.

 

Ada juga yang menggunakan bale-bale kecil terbuat dari belahan bambu. Namun, di bawah bale-bale para pedagang itu juga tertumpuk becekan lumpur. Walaupun berjualan di tempat seperti itu, para pedagang tetap membayar restribusi karcis yang disediakan oleh pihak pemerintah.

 

Kepada NTT-News.com, mereka mengaku terpaksa menggelar dagangan di area yang berlumpur, sebab hampir disetiap sudut pasar berbecek dan hanya beberapa tempat yang tidak digenangi air berlumpur. Seperti yang ditempati pedagang lain yang gedungnya sudah permanen.

 

 

Pantauan media ini, Sabtu (19/02/2022), beberapa pedagang memilih memasarkan dagangannya dipinggir jalan protokol. Para pedagang terpaksa memilih memasarkan dagangan mereka di pinggir jalan penghubung Kota/Kabupaten dikarenakan kondisi dalam pasar yang sudah berdesakan dan berlumpur.

 

Salah seorang pedagang batang keladi, Marten (59), mengaku kesulitan dalam memasarkan dagangannya di dalam pasar. Pasalnya, kendaraan yang ia tumpangi tidak bisa memasuki lokasi pasar karena akses jalan yang digenangi lumpur.

 

Menurutnya, untuk menganggkut dagangannya ke dalam pasar harus membayar jasa lagi. Sehingga, ia harus terpaksa menggelar dagangannya di luar lokasi pasar tersebut. Melihat kondisi pasar yang berlumpur, ia menyebut tidak mampu menampung ratusan pedagang.

 

“Kami tetap bayar karcis, kami juga pernah diarahkan untuk tidak berjualan dipinggir jalan dengan alasan kemacetan. Tetapi, apakah kami harus berdesakan di dalam pasar yang penuh lumpur itu? Tolonglah, kami hanya mencari seribu rupiah, berikan kami tempat yang layak juga, jangan hanya minta kami untuk tidak berjualan dipinggiran jalan,” keluhnya. (RIAN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini