NTT-News.com, Kefamenanu – Setelah 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati TTU, Drs Juandi David dan Drs. Eusabius, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kefamenanu beraudiens dengan Pemda TTU. Senin, (21/06/2021). Pasalnya dalam program 100 hari Kerja yakni Penataan Kota Menurut GMNI ada kesenjangan.
Dikatakan pembangunan tugu-tugu dalam program 100 hari kerja dianggap sangat tidak tepat dan membahayakan para pengendara. Tugu-tugu yang di bangun yakni persimpangan Naesleu, tugu persimpangan Terminal, dan persimpangan Tulip.
Menurut GMNI, tugu yang dibangun di tengah perempatan mempersempit jalan yang dimana bisa mengakibatkan para pelintas kerap mengabaikan arah yang harus dilalui dan bisa berujung kecelakaan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kefamenanu, Francis Cristian Ratrigis Mengatakan, pembangunan tugu tersebut sangat mengabaikan kemanfaatan dan membahayakan keselamatan pengendara.
“Oleh karena itu menurut GMNI Kefamenanu perlu adanya pengaturan yang jelas dan tegas untuk fungsi utama dan fungsi tambahan penggunaan tugu tersebut, agar tidak ada pelanggaran yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat,” jelas Tino sapaan Akrabnya di Wisma Marhaen. Senin, (21/06/2021).
Pada kesempatan itu Tino menambahkan, pada 100 hari kerja untuk mewujudkan TTU menjadi bersih GMNI juga meminta agar pemda menyediakan Tempat Pengumpulan Akhir (TPA) sampah di Kota Kefamenanu yang memadai.
“Penyediaan tempat pembuangan sampah yang belum memadai di wilayah kota Kefamenanu. Oleh karena itu, GMNI Kefamenanu menyarankan agar Pemerintah Daerah Kabupaten TTU, dapat menyediakan tempat pembuangan sampah sesuai klasifikasinya serta menyediakan tempat pengumpulan akhir (TPA) sampah di wilayah Kota Kefamenanu guna menjamin kesehatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten TTU,” Tambah Tino.
Sementara itu, Wakil Bupati TTU Drs. Eusabius Binsasi saat di konfirmasi media NTT-News.com mengatakan, pihak Pemerintah akan mengkaji lagi pembagunan tugu tersebut.
Dikatakannya akan di sesuaikan dengan kondisi jalan untuk tidak mengganggu lalulintas.
“Kita akan kaji lagi agar disesuaikan dengan kondisi jalan untuk tidak mengganggu lalulintas. Bisa dengan rombak atau perluas lingkarannya sehingga memudahkan lalulintas,” Ungkap Eusabius, melalui pesan WhatsApp.
Fridus Ciompah