NTT-News.com, Kupang – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat dengan tegas meminta agar palajaran Seni dan Budaya wajib ada di semua sekolah.
Penegasan ini disampaikannya saat pagelaran Festival Kesenian Tradisional NTT, Sabtu (7/8/2020), di aula rumah jabatan Gubernur NTT. Kegiatan itu melibatkan 29 sanggar kesenaian di provinsi NTT.
Keinginan besar Julie Laiskodat ini didasari komitmen yang kuat untuk mendukung pariwisata sebagai prime mover ekonomi NTT, sekaligus bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal yang perlahan mulai ditinggalkan.
“Saya sudah bilang ke Kadis Pendidikan, Pak Linus Lusi, untuk pelajaran seni dan budaya masuk ke kurikulum, khususnya untuk SMA dan SMK yang berada di bawah pemerintah provinsi NTT,” ujar anggota DPR RI dapil Flores, Lembata, Alor ini.
Menurut Julie, NTT sangat kaya dengan berbagai protensi. Bahkan secara terbuka dirinya mengklaim bahwa alam NTT mengalahkan daerah pariwisata Bali. Sayangnya, menurut dia, potensi yang ada itu belum dikelola secara baik.
“Kalau di Amerika ada grand canon, maka NTT punya Kelaba Madja di Sabu Raijua. Ada Komodo di Labuan Bajo serta danau tiga warna di Ende. Ada juga bukit-bukit yang indah seperti di Nagekeo dan TTS,” bebernya.
Julie menjelaskan, dirinya merasa miris jika NTT masih dikatakan miskin. Menurutnya, hal itu dikarenakan semua pihak belum bersatu untuk membangun NTT. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen akan menunjukan kepada dunia bahwa NTT itu kaya.
Dia juga mengkritik pemerintah provinsi, bahwa pariwisata sebagai prime mover tidak akan berjalan jika hanya mengandalkan alamnya saja. Menurutnya, seni dan budaya seperti tenun dan tarian juga harus menjadi andalan, tidak boleh dilupakan.
“Nah, inilah yang mau kami tanamkan mulai sejak dini di semua sekolah. Jadi siswa itu tidak hanya mengikuti arus meodernisasi saja, namun seni dan budaya daerah pun mesti menjadi gaya hidup,” katanya.
Dalam pementasan bertema “Melalui Budaya NTT Bangkit NTT Sejahtera” ini, setiap sanggar menampilkan berbagai tarian diiringi musik tradisional khas daerah masing-masing. Kegiatan itu merupakan kerja sama antara Dekranasda NTT dan Forum Komunikasi Antar Sanggar Seni Etnis (Forkasse) NTT.
Penulis: Rafael